Dominasi Negara Maritim di Kejuaraan Sepakbola Dunia
Oki Lukito
Ketua Forum Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Dewan Pakar PWI Jawa Timur
--------------
Eksistensi negara negara Amerika Latin dan Eropa di ajang sepakbola dunia (World Cup) tidak terbantahkan. Brazil, Argentina, Uruguay, Chili, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Belanda, Spanyol. Eropa paling banyak mengoleksi gelar juara sebanyak 12 kali dan Amerika Latin mengantongi 9 kali hingga tahun 2018. Jerman dan Italia paling banyak menjadi juara, masing-masing 4 kali, sementara Brazil 5 kali.
Boleh dikata sepakbola ini milik negara Amerika Latin dan Eropa yang bergiliran tampil menjadi juara. Kehadiran negara lain dari benua Afrika seperti Maroko, Senegal, Nigeria, Aljazair, Kamerun, dan Ghana maupun negara Australia dan Asia seperti Jepang dan Korea anggap saja negara negara ini sebagai 'penggembira', masih belum mampu tembus final mendobrak dominasi Amerika latin dan Eropa, kecuali Maroko yang kiprahnya di Piala Dunia tahun ini meraih prestasi luar biasa. Laju Maroko dihentikan Prancis di babak seni final. Prancis versus Argentina yang menyisihkan Kroasia akan memperebutkan supremasi sepakbola dunia.
Negara-negara peserta World Cup unggulan jika dicermati adalah negara maritim yang memiliki garis pantai dan pelabuhan besar serta memiliki industri perikanan kelas kakap. Contoh Brasil, Pelabuhan Porto de Santos berhadapan dengan Samudra Atlantik, pada 2016, pelabuhan ini dianggap sebagai pelabuhan terbesar ke-39 di dunia untuk penanganan peti kemas. Sebagaimana halnya Brasil, Argentina negara maritim yang diapit Samudra Pacific dan Samudra Atlantik cukup maju di Industri galangan kapal. Tandanor, galangan kapal terpenting tercatat sebagai galangan kapal terbesar di Amerika selatan dan merupakan galangan kapal bersejarah di Argentina, kapal-kapal dari seluruh dunia berlabuh di pelabuhan Tandanor dibangun pada 1879 itu.
Kuda Hitam di World Cup tahun 2023, Maroko juga termasuk negara maritim yang mempunyai garis pantai yang sangat panjang di Samudra Atlantik dan juga di Laut Mediterania. Dikutip dari Wikipedia, industri perikanan Maroko penghasil devisa terkemuka dan menjadi pilar ekonomi negara kerajaan Maroko dan menjadi sentra pasar ikan terbesar di Afrika.
Bagaimana dengan Prancis pada 2018 lalu menyandang juara dunia sepakbola itu. Negara maritim Prancis tersohor dengan industri galangan kapal terbesar di eropa bersama Jerman dan Belanda. Malaysia dan Singapura berlangganan membeli kapal selam dari Prancis utamanya Scorpene Class yang dibuat di galangan kapal DCNS (Naval Grup) bersama galangan kapal Spanyol Navanlia. Konon Indonesia juga sudah memesan dua Scorpene tersebut dari Prancis.
Dua macan Asia yang berlangganan World Cup yaitu Korea Selatan dan Jepang adalah negara yang termasuk mempunyai industri maritim terbesar di Asia. Korea selatan sedikitnya memiliki 6 galangan kapal raksasa deperti Hyundai Heavy Industries, Daewoo Shipbuilding, Hyundai Mipo Dockyard, Samho Heavy Industries, Samsung Heavy Industries, HSG Seongdong Shipbuilding & Marine Engineering.
Sementara Jepang terkenal dengan industri budidaya hasil laut yang memasok kebutuhan pangan dunia. Berdasarkan data Kementerian Agrikultur, Kehutanan dan Perikanan Jepang (MAFF), saat ini terdapat 60 jenis hasil laut yang masuk ke dalam bagian akuakultur pada industri perikanan Jepang. Seperti produksi belut laut, nori (rumput laut), mutiara, dan jenis ikan lainnya termasuk budidaya ikan tuna. Industri perikanan di Jepang merupakan salah satu industri perikanan terbaik dunia. Jepang menjadi satu dari negara yang memiliki pasar grosir hasil laut terbesar di dunia. Hal ini terfokus di Pasar Tsukiji yang telah banyak dikenal secara internasional.