Dolar AS Kembali Menguat di Sabtu Pagi
Kurs dolar Amerika Serikat kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Sabtu 1 September 2018 pagi. Penguatan dipengaruhi, ketegangan perdagangan negara adi daya itu dengan mitra-mitranya yang terus membebani sentimen investor.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya Senin 27 Agustus 2018 mengumumkan bahwa AS dan Meksiko telah mencapai pakta perdagangan bilateral awal yang akan menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), dan Kanada akan bergabung dengan kesepakatan atau menghadapi tarif terhadap industri manufaktur mobil Kanada.
Laporan yang dikutip dari Xinhua menyebutkan, Jumat 31 Agustus 2018 menandai batas waktu yang ditetapkan Amerika Serikat untuk kesepakatan perdagangan baru yang harus dikukuhkan oleh Amerika Serikat dan Kanada.
Perunding perdagangan Kanada Chrystia Freeland diperkirakan akan membuat pernyataan pada Jumat sore. Pada Jumat pagi, Freeland mengatakan bahwa "kami belum ada di sana".
Di sisi ekonomi, sentimen konsumen ASsedikit meningkat pada Agustus, berlawanan dengan ekspektasi para ekonom, menurut survei bulanan Universitas Michigan. Indeks sentimen konsumen mencapai 96,2 dalam data akhir bulan tersebut.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35 persen menjadi 95,0540 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1604 dolar AS dari 1,1664 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2961 dolar AS dari 1,3012 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot ke 0,7184 dolar AS dari 0,7256 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,01 yen Jepang, lebih rendah dari 111,04 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9693 franc Swiss dari 0,9694 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3047 dolar Kanada dari 1,2990 dolar Kanada. (ant)