Dokter Spesialis Paru Surabaya Gelar Periksa Gratis di Bungkul
Departemen khusus paru FK Unair Surabaya mengelar pemeriksaan atau screening paru-paru gratis di CFD Taman Bungkul, Minggu, 16 Oktober 2022. Kegiatan yang dilakukan sejak pagi hingga siang hari ini bisa diikuti siapa saja, dari orang dewasa hingga anak-anak.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan antara lain konsultasi dengan dokter paru-paru, terkait beberapa keluhan pernapasan yang dialami.
Dalam pemeriksaan itu, dokter terdengar mengajukan sejumlah pertanyaan pada pasien, antara lain, terkait keluhan, adanya keturunan asma dan merokok atau tidak. Setelahnya dari hasil pemeriksaan tersebut dokter akan melakukan pemeriksaan dengan alat spirometer, alat ini untuk mengetahui fungsi dari paru-paru.
Dokter spesialis paru dokter Alfian Nur Rosyid, sekaligus inisiator komunitas asma sehat dalam acara ini mengatakan, berdasarkan data dunia Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) mengalami peningkatan.
"Saat ini PPOK menjadi penyebab kematian nomor tiga terbanyak di dunia, sebelumnya ada di urutan nomor empat. Tentu saja hal ini menjadi alarm bagi kita untuk menjaga kesehatan paru," kata dokter Alfian ditemui di lokasi.
Menurutnya, beberapa faktor risiko yang bisa mempengaruhi kesehatan paru ialah asap rokok, polusi dan asupan makanan.
Saat ditanya cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru, dokter RS Unair ini menjelaskan, untuk seorang perokok tentu saja disarankan untuk berhenti merokok. "Para perokok usia 40 sampai 60 tahun dengan history rokok yang tinggi tentu akan membuat kondisi paru-paru semakin memburuk," terangnya.
Lalu cara lain yang juga bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru adalah olahraga untuk melatih otot bernapasan, seperti senam, sepeda, dan berenang. "Di samping itu juga bisa dilakukan vaksin seperti vaksin influenza dan vaksin PPOK untuk menjaga paru-paru dari bakteri maupun virus," jelasnya.
Salah satu pengunjung Taman Bungkul yang memanfaatkan layanan ini, Meilina Wati merasa terbantu untuk mengetahui kondisi kesehatan paru-parunya. "Saya ingin tahu saja, tadi melakukan screening awal untuk mengetahui kesehatan paru-paru saya. Hasilnya tadi baik karena saya tidak punya keluhan dan keturunan asma," kata wanita berusia 30 tahun ini.
Untuk diketahui, berdasarkan data WHO Indonesia menjadi negara kedua dengan penderita Tuberkolosis (TB) paru terbanyak, selain itu beberapa penyakit yang berhubungan dengan paru-paru juga meningkat akhir-akhirnya ini. Selain itu, Dinas Kesehatan Surabaya juga melaporkan bahwa 8.080 anak menderita pneumonia.
Sedangkan kegiatan itu juga dilakukan dalam rangka menyambut Diesnatalis FK Unair ke-68 tahun.
Advertisement