Dokter RSMU Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Terhadap Mata Malas Pada Anak
Mata malas, atau ambriopia, merupakan kondisi serius yang dapat mempengaruhi kemampuan penglihatan seseorang dan dapat berdampak permanen jika tidak ditangani dengan tepat.
Dokter RS Mata Undaan, dr. Ria Sylvia, Sp.M menjelaskan bahwa kondisi mata malas tersebut dapat terjadi ketika saraf mata tidak mendapat rangsangan yang optimal sejak usia dini, dan menyebabkan mata tidak bisa berkembang dengan baik.
"Dampaknya bisa signifikan, terutama pada masa perkembangan anak, di mana kemampuan penglihatan mereka mencapai puncaknya pada masa kanak-kanak" ujarnya.
Para penderita mata malas juga tidak dapat melakukan kegiatannya secara normal, seperti orang-orang yang kondisi kesehatan matanya tetap terjaga sehat ataupun mereka yang telah melakukan rehabilitasi terhadap mata malas yang mereka derita.
"Seseorang yang menderita mata malas mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan bahkan ada pekerjaan tertentu yang tidak dapat mereka lakukan dengan optimal."
Pentingnya deteksi dini sangat disoroti oleh dr. Ria. Karena seandainya ditemukan kondisi yang menyebabkan mata malas pada rentang umur yang melewati "golden age" baru dilakukan intervensi, maka sulit untuk disembuhkan.
"Perkembangan mata manusia mencapai puncaknya pada usia 5-6 tahun, dengan masa 'golden period' di dua tahun pertama. Intervensi yang dilakukan sebelum usia ini dapat memberikan hasil yang lebih baik," tambahnya.
Dokter Ria juga menerangkan, penyebab dari mata malas dapat bervariasi, seperti kelainan pada kelopak mata, kekeruhan pada kornea, katarak bawaan, dan ketidaksimetrisan antara mata kanan dan kiri.
"Selain itu, terdapat juga gangguan refraktif yang saat tidak dikoreksi secara tepat juga dapat berkontribusi terhadap kondisi mata malas. Kalau dibiarkan sampai masa perkembangan mata terlewati maka bisa saja anak menderita lazy eye permanen," paparnya.
Untuk mengatasi mata malas, Dokter Ria merekomendasikan beberapa metode terhadap anak yang menderita gangguan mata malas seperti bedah operasi pada penyebab mata malas yang disebabkan oleh turunnya kelopak mata, kekeruhan kornea, katarak bawaan serta juling, dan penggunaan patching.
Dokter Ria menjelaskan, patching adalah suatu kondisi, di mana mata yang sehat harus ditutup untuk memberikan kesempatan pada mata malas untuk bekerja lebih keras.
"Patching ini biasanya dilakukan selama 2-3 jam setiap hari. Namun, hasilnya tergantung pada usia pasien dan seberapa cepat intervensi ini dilakukan, Bisa juga menggunakan obat tetes yang diteteskan pada mata yang normal agar penglihatannya jadi kabur, sehingga memaksa mata yang terindikasi mata malas dipaksa untuk melihat. Tapi tidak semua pasien cocok menggunakan obat tetes, karena dipakai berkali-kali dan tentu ada efek samping dari obatnya itu," jelasnya.
Dengan penanganan yang cepat dan tepat waktu, mata malas dapat diatasi dan kemampuan penglihatan anak dapat kembali lagi.
Namun, Dokter Ria juga menekankan bahwa setiap pasien yang menderita kasus mata malas juga perlu dilakukan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan dan menyesuaikan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Advertisement