Dokter Pribadi Maradona Diperiksa Polisi
Meninggalnya bintang sepak bola Argentina Diego Maradona masih meninggalkan perkara, Dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, kemarin diselidiki polisi atas dugaan "pembunuhan secara tidak sengaja."
Sekitar 30 polisi di Ibu Kota Buenos Aires telah menggeledah rumah dan klinik pribadi milik Leopoldo Luque untuk memastikan kemungkinab ada kelalaian dalam perawatan Maradona setelah operasi.
Maradona meninggal di usia ke-60 tahun karena serangan jantung di rumahnya Rabu 25 November lalu saat ia dirawat pascaoperasi otak pada awal November.
Penyelidikan itu dipicu oleh laporan dari tiga putri Maradona, yakni Dalma, Giannina dan Jana terkait perawatan jantung yang didapat ayah mereka di kediamannya di Tigre, utara Buenos Aires, kata narasumber pengadilan.
"Penyelidikan kami sedang berlangsung, kami berbicara dengan para saksi termasuk para anggota keluarga Maradona," kata narasumber yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip BBC, Senin.
Leopolde Luque menolak berkomentar tentang dugaan tersebut. Ia sempat mengunggah foto dengan Maradona pada hari ketika sang pencipta Gol Tangan Tuhan meninggalkan rumah sakit pada 12 November, 8 hari setelah operasi untuk mengangkat gumpalan darah di otak Maradona.
Maradona kemudian kembali ke rumahnya di Tigre untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut. Legenda Napoli itu dinyatakan meninggal karena serangan jantung pada Rabu waktu setempat dan dimakamkan keesokan harinya di permakaman Jardin de Paz, pinggiran ibu kota Argentina.
Sebelumnya, Selasa 3 November lalu Maradona menjalani operasi otak yang telah dianggap sukses oleh tim dokter. Tim dokter di sebuah klinik swasta spesialis di Buenos Aires itu telah berhasil mengeluarkan darah membeku pada otaknya. Kilnik ini milik Leopoldo Luque.
“Kami berhasil menghilangkan gumpalan itu. Diego berhasil mengatasi operasinya dengan baik, "kata Leopoldo Luque di klinik pribadi ikon di ibu kota Buenos Aires, awal November.
“Kami berhasil menghilangkan gumpalan itu. Diego berhasil mengatasi operasinya dengan baik, "kata Leopoldo Luque ketika itu. (ant/rtr)