Dokter Persik Kediri Larang Pemain Ikut Tarkam Hindari Cedera
Dokter tim sepak bola Persik Kediri, Yusuf Zulfikar, melarang para pemainnya ikut tarkam atau fun football selama Liga 1 vakum. Tarkam akronim antar kampung, yakni pertandingan sepak bola tingkat amatir yang ada di Indonesia yang berlangsung di kampung-kampung.
Menurut Yusuf Zulfikar, jika ada pemain mengalami cedera saat ikut tarkam akan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
"Jangan sampai kalian cedera entah itu fun football atau tarkam. Harus dijaga kondisinya kalau Liga 1 akan dimulai dan mengalami cedera, itu akan menjadi kerugian klub dan diri Anda sendiri," demikian tegas pria 31 tahun itu.
"Kalau saya sih untuk tarkam tidak disarankan karena kan amatir. Kalian kan pemain profesional, kalian digaji secara profesional dan kalian punya kontrak sama klub," sambung mantan dokter tim sepak bola Borneo FC dan Bhayangkara FC itu.
Yusuf Zulfikar menjelaskan, para pemain profesional ketika terjun di tarkam maka tensi pertandingan akan menjadi tinggi. Para pemain liga amatir akan lebih bersemangat untuk bisa mengalahkan klub yang diperkuat pemain profesional.
"Kita tahu kualitas tarkam seperti apa. Saya sendiri mengalami, ketika pemain profesional muncul pasti interesnya tinggi untuk melawan mereka. Di situ mereka tidak akan peduli, apakah Anda pemain profesional akan cedera atau tidak, yang penting mereka bangga bisa mengalahkan kalian," ceritanya.
Yusuf Zulfikar meminta para pemain bisa tetap profesional, meski pun ada iming-iming bayaran dari klub tarkam yang mengajaknya bermain.
"Take and give pasti ada, cuma kalian para pemain sudah digaji profesional. Itu kan lebih dari cukup. Sekarang ini tidak ada kepastian kapan dimulainya Liga 1, kalau kalian cedera, recovery kira-kira tim mana yang mau ngurusin," tukasnya.