Dokter Obgyn di Sidoarjo Ungkap Risiko Kehamilan Usia Dini
Kehamilan merupakan sebuah anugerah yang sangat berharga bagi pasangan suami istri. Namun ada beberapa kehamilan dengan kondisi tertentu yang berisiko terhadap ibu maupun buah hatinya, salah satunya adalah kehamilan usia dini.
Seorang dokter Obgyn di Sidoarjo, Budi Setiawan menjelaskan, ada berbagai risiko kehamilan di usia dini. Bukan hanya buah hati, sang ibu pun juga tak luput dari resiko itu.
Risiko kehamilan usia dini kendala utamanya adalah masalah gizi, sedangkan, ibu hamil usia muda masih membutuhkan asupan gizi untuk dirinya sendiri. Sehingga ada tumpang tindih untuk kebutuhan gizi tersebut.
“Nah, kebutuhan gizi yang tidak optimal ini bisa meningkatkan risiko selama kehamilan. Sangat berisiko. Bisa terjadi komplikasi seperti hipertensi dan kencing manis (diabetes),” ungkap Budi kepada Ngopibareng.id, Sabtu 6 Juli 2024.
Ia melanjutkan, ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan. Dengan demikian akan mengakibatkan semakin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan.
“Selain itu, bayi yang terlahir dari ibu yang masih remaja juga berisiko untuk terlahir dengan berat badan lahir rendah,” imbuhnya.
Masih dikatakan Budi, usia ideal perempuan untuk hamil adalah 20 tahun ke atas. Di usia tersebut sistem reproduksi perempuan siap dibuahi dengan optimal, serta tingkat kesiapan psikologis dan pendidikan yang jauh lebih baik.
“Saat seorang wanita berada di usia 20-an, dari segi biologis, penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan sedang sangat tinggi dan kualitas sel telur yang dihasilkan pun baik. Inilah sebabnya, usia 20-an dikatakan ideal untuk hamil,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai vaksinasi, Budi menerangkan, tidak semua jenis vaksin boleh dilakukan ibu hamil. Hanya vaksin tertentu yang tidak mengandung virus hidup bisa dilakukan terhadap ibu hamil. Contohnya vaksin covid dan vaksin hepatitis B.
“Misalnya vaksin campak jerman (MMR), itu mengandung virus hidup maka tidak boleh dilakukan selama kehamilan,” tutupnya saat menghadiri acara Senam Prenatal Ibu Hamil di Transmart Sidoarjo.
Advertisement