Dokter Jams Di-Prank Ketika CRS Day
Gowes dan ngopi tidak bisa dipisahkan. Setelah gowes, pasti agenda berikutnya adalah mencari tempat ngopi yang paling hits. Nah, Coffee Ride Society (CRS) suka nongkrong di café Coffee Bean Tea Leaf di Plaza Tunjungan 6.
“Di sini tempatnya terbuka. Nyaman dan ada tempat parkir sepedanya. Karena memang CBTL memperhatikan cyclist,” bilang Adi Nugroho, founder CRS. Selain itu, CRS dan CBTL memang bekerjasama membuat jersey gowes.
Jadi ada jersey khusus edisi CBTL yang berwarna ungu kebiruan kombinasi hitam. “Ini ekslusif hanya dibuat limited edition saja,” bilang Septi Yulianti, founder CRS.
Banyak keseruan saat CRS Day yang saat itu finis ride di CBTL Plaza Tunjungan ini. Antara lain, sebanyak 25 cyclist dipersilahkan membuat sendiri croffle yang sedang hits itu. Jadi buat yang mau mencoba, diperbolehkan masuk ke dapur dan menuang adonannya ke dalam alat pembuat croffle.
Setelah croffle itu jadi, maka disajikan ke teman-teman CRS lain. “Karena ada keperluan syuting video untuk reel Instagram CRS, maka kami buat acara seru-seruan,” cerita Septi.
Saat pengambilan scene pertama, pramuniaga diperagakan oleh Emilia. Jadi Emilia berjalan dari dapur menuju outdoor area untuk menyuguhkan croffle ke teman-teman lain yang telah menanti di meja.
Seketika itu juga croffle ludes dimakan oleh mereka. Dan Emilia nampak gembira karena croffle bikinannya enak serta dapat diterima oleh mereka. Giliran scene dua, ini yang seru dan lucu.
Kali ini diperagakan oleh dokter Dimas Jams. Pria ganteng ini berjalan dari dapur membawa croffle bikinannya. Siap disuguhkan ke teman-teman yang nongkrong di outdoor area.
Tapi apa hasilnya? Ketika dokter Jams mendekat, teman-teman yang awalnya duduk di kursi langsung berdiri dan meninggalkannya. Seketika itu juga tertawalah seluruh teman-teman yang hadir. Karena dokter Jams kaget ditinggal oleh teman-temannya berdiri.
“Ini hanya prank untuk keperluan syuting reels saja. Bukan kejadian yang sebenarnya. Jadi jangan salah sangka dan salah terima dulu,” bilang Adi lantas tertawa.
Memang, anggota CRS ini sangat kompak dan unik serta lucu. Mereka tidak ada hard feeling ketika di-prank oleh teman lainnya. “Saya tahu ini hanya untuk sekedar lucu-lucuan dan menghibur. Saya senang apabila bisa menghibur jadi saya juga berpahala,” tutup dokter Jams yang spesialis mata ini.
Advertisement