Dokter IGD Harus Mumpuni
Surabaya – Dokter yang jaga atau bertugas di IGD (Instalasi Gawat Darurat) harus benar-benar mumpuni dan hati-hati. Yang mereka tangani adalah bermacam-macam pasien dengan berbagai penyakit. Penanganan IRD juga bagian terdepan sebuah rumah sakit. Kalau pelayanannya bagus maka akan dibicarakan orang, demikian juga kalau pelayanannya buruk.
“Karena itu para dokter di IRD menangani pasien yang datang secara cermat, apapun sakit mereka,” kata Wakil Gubernur Saifullah Yusuf pada pembukaan Symposium Emergency Dokter di Hotel JW Mariot, Surabaya, Sabtu (27/1).
Menurutnya ketelitian dokter IGD saat menangani pasien sangat dibutuhkan. “Dengan cermat juga dapat dihindari bahaya kecacatan dan juga kematian pasien. Jadi penanganan pasien di tingkat IGD ini sangat penting sekali. Biasanya, yang masuk ke IGD adalah pasien yang mendekati kecacatan atau kematian sehingga harus cepat ditolong dan tertangani dengan baik,” kata Gus Ipul.
Simposium ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan dan keahlian kepada para dokter, terutama, dalam mengatasi dan menangani pasien-pasien gawat darurat.
Terkait kegawatdaruratan, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut meminta kepada dokter untuk lebih cermat menangani pasien agar tertangani lebih baik. Berdasarkan data Pemprov Jatim, di RSUD dr Soetomo Surabaya pada periode Januari sampai Juni 2016 terdapat 17.600 pasien, 2.100 pasien diantaranya harus ditangani di ruang IGD.
"Dari yang masuk IGD dengan kategori beragam, 60 persen dari mereka bisa diselamatkan. Karena ituh diperlukan dokter terampil karena masalahnya belum semua dokter memahami kedaruratan sehingga simposium ini sangat berarti," katanya.
Upaya lain yang akan dilakukan adalah dengan mewajibkan dan mengirimkan calon dokter untuk mengabdi di daerah daerah terpencil selama 1-2 tahun dan akan dipermudah aksesnya oleh pemerintah.
“Saya membayangkan, jika nanti akses jalan tol di Jatim tuntas dan menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya akan memberikan motivasi kepada dokter untuk datang ke daerah-daerah terpencil sehingga masyarakat tertangani kesehatannya,” tegasnya. (wis)