Dokter Gadungan, Dinkes Surabaya Minta Rumah Sakit Hati-hati
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengimbau, seluruh RS di Kota Pahlawan agar lebih selektif dalam melakukan perekrutan tenaga dokter. Himbauan ini menyusul adanya dokter gadungan di salah satu klinik K3 yang dinaungi PT Pelindo Husada Citra (PHC).
"Kami mengharapkan dan mengimbau RS masing-masing agar lebih berhati-hati lagi untuk merekrut dokter dan memperketat proses seleksi," kata Nanik, Kamis, 21 September 2023.
Menurutnya, kasus dokter gadungan baru ditemukan di PT PHC dan itu juga bukan di Surabaya, melainkan di Cepu. "Sejauh ini belum pernah ada keluhan pada kami mengenai hal tersebut," imbuhnya.
Nanik menjelaskan, pihaknya tidak bisa ikut campur dengan peraturan RS masing-masing, terutama RS swasta. Seleksi dokter memang sudah ada mekanisme, salah satunya adalah ketentuan praktik dengan adanya Surat Tanda Registrasi (STR). Ia hanya bisa mengimbau agar lebih berhati-hati.
"Semua masing-masing punya mekanisme, otomatis dokter juga ada ketentuan kalau praktik harus punya STR dan ijin lainnya. Kalau bukan dokter pastinya tidak punya STR, ini juga bisa dicek sama keasliannya," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Bermodalkan pemalsuan dokumen, seorang pria bernama Susanto berhasil menjadi dokter di salah satu klinik K3 yang dinaungi oleh PT Pelindo Husada Citra (PHC).
Pria yang hanya lulusan SMA itu berhasil menjadi seorang dokter gadungan dan menikmati hasilnya selama dua tahun. Aksinya terbongkar ketika PT PHC akan melakukan proses perpanjangan kontrak kerja.
Kini Susanto harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di PN Kota Surabaya, atas laporan PT PHC karena sudah ditipu mentah-mentah. PN Surabaya juga sudah menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara kepada Susanto.