Dokter Gadungan di Mojokerto Ditangkap, Petisi Dukungan Viral
Setelah ditangkap akibat kasus dokter gadungan, nama Catur Purwanto alias Mas Pur menjadi perbincangan. Meski jelas diketahui apa yang membuat Mas Pur ditangkap netizen terlihat ramai memberi dukungan kepada pria asal Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
Mas Pur ditangkap setelah diduga melakukan praktik pengobatan tanpa dilengkapi izin resmi. Ia diduga membuka praktik pengobatan ilegal, bahkan praktik pengobatan ini telah beroperasi sejak Januari 2021 lalu.
Pria lulusan SMK Elektronik ini ditangkap Satreskrim Polres Mojokerto Kota pada Selasa, 3 Agustus 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.
Melalui situs change.org, baru-baru ini muncul petisi berjudul 'Mas Pur Orang Baik #Savemaspur' dengan wajah Catur Purwanto. Bahkan sejak petisi dibuat enam hari yang lalu, hingga kini sudah ada 1.082 orang yang menandatangi petisi tersebut. Petisi ditargetkan mampu menggalang dukungan sebanyak 1.500 tanda tangan.
Petisi yang dibuat oleh akun Sinyo Bolang tersebut berisi dukungan pada Catur Purwanto yang kerap membantu orang dalam urusan kesehatan.
"Mas pur orang baik, beliau bukan dokter gadungan seperti berita yg beredar. Beliau tidak pernah mengaku sebagai dokter. Tidak pernah mengaku sebagai tenaga medis. Tetapi membantu banyak orang dalam kesehatan. Jiwa sosial, jiwa penolong yang tinggi, tulus dan tanpa pamrih. #savecakpurwanto #orangbaik," tulis Sinyo Bolang dalam petisinya, dikutip dari situs change.org, Jumat 20 Agustus 2021.
Petisi itu nampak telah banyak ditandatangani netizen. Beragam alasan netizen ikut menandatangani petisi tesebut. Seperti akun Riduwan Riduwan, ia menyebut Cak Pur adalah relawan medis yang tersandung hukum.
"Semua yang berobat padanya sudah pada tahu kalau dia lulusan SMK elektro. Semua tahu kalau Cak Pur itu MC dan seniman panggung, namun semua juga tahu kalau dia itu asisten dokter Sulaiman Rosyed. Jadi semua yang berobat dan minta pelayanan medis padanya tidak merasa ditipu pun tertipu..hanya dia tidak memiliki izin praktik itu saja, dialah relawan medis yang tersandung hukum #sevemaspur," tulis akun Riduwan Riduwan.
"Tidak ada petugas kesehatan yang dengan rela datang ke rumah di tengah orang-orang yang pada ketakutan untuk datang ke rumah sakit. Terima kasih Pak Pur sudah memberikan semangat ibu saya untuk sembuh. Apa yang Pak Pur katakan sama persis dengan dokter di rumah sakit. Semoga Allah membalas kebaikan Pak Pur. Semangat!!," tulis alasan akun Elok Tri Wahyuni dalam komentar.
"Saya kenal baik dan pernah ditolong oleh beliau, Beliau nggak pernah ngaku dokter atau tenaga medis, namun jasanya luar biasa dan masa seperti ini jasa beliau sangat dibutuhkan," tulis alasan akun Sumardi Gok Di.
"Beliau orang baik, peduli sesama, rasa kemanusiaannya tinggi, cepat respon dikala dibutuhkan warga. Ingat, warga yang membutuhkan Mas Pur dan yang pasti, beliau tidak pernah mengaku-ngaku sebagai dokter atau nakes. Dia hanya diberi kemampuan lebih untuk membantu warga yang membutuhkan, dan Alhamdulillah warga sangat terbantu apalagi disaat pandemi Covid-19 ini," tulis alasan akun Budi Yanto.
Sebelumnya, diberitakan Ngopibareng.id seorang dokter gadungan dikabarkan ditangkap Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Pria yang bernama Catur Purwanto warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ini ditangkap setelah diduga melakukan praktik pengobatan tanpa dilengkapi izin resmi.
Menurut laporan polisi nomor : LP/A/28/VIII/2021/SPKT/POLRES MOJOKERTO KOTA, tanggal 03 Agustus 2021. Pelaku yang merupakan lulusan SMK jurusan elektronik, berbekal dari pengalaman bekerja di klinik kesehatan, pelaku menerima perawatan atau tindakan medis berupa mendiagnosa penyakit, memberikan pengobatan dan pemasangan infus kepada pasien yang menderita sakit secara pribadi dari rumah ke rumah sejak bulan Januari 2021 hingga saat ini.
Penangkapan Pur Klinik itu bermula dari petugas mendapat Informasi dari masyarakat bahwa terdapat praktik kedokteran yang diduga dilakukan seseorang yang tidak memiliki pendidikan nakes.
Selanjutnya petugas melakukan penyelidikan dan didapati adanya pelaku yang sedang melakukan praktik kedokteran terhadap seorang pasien sakit bernama MS (inisial) yang mana terhadap pasien tersebut dalan keadaan terpasang alat infus lengkap.
Advertisement