Dokter Djoko Judodjoko, Gugur saat Tangani Covid-19
Wabah corona telah menyebar secara luas di Indonesia. Virus ini tidak pandang bulu dan bisa menyerang siapa saja. Dari yang tua hingga muda. Salah satu korbannya adalah Dokter Djoko Judodjoko.
Pria berkacamata itu menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 21 Maret 2020. Berita duka ini pertama kali diunggah oleh adiknya, Pandu Riono yang juga seorang dokter.
Melalui akun twitter pribadinya @drpriono, dia menuliskan, ‘Selamat jalan Mas Koko, maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi covid-19. Mas terinfeksi karena aktif beri layanan. Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi & pergi, minimnya APD sulit dimaafkan. Tidak cukup bicara, kita semua berbuat’.
Merasakan Gejala Sebelum Meninggal
Dokter yang pernah melakukan praktik di luar negeri ini merasakan gejala covid-19 sebelum ajal menjemputnya. Keterangan ini didapat dari sang adik.
Dokter berambut putih itu mengalami gejala virus corona seperti demam, batuk, dan sesak napas sejak 18 Maret 2020. Alumnus Universitas Indonesia tersebut lalu dirawat di rumah sakit Bogor.
Sayangnya, dokter bedah itu belum bisa dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto akibat penuhnya ruangan. Beliau baru bisa dipindah pada Sabtu, 21 Maret 2020 pagi.
"Sorenya hari Rabu, kok dia merasa tiba-tiba nggak enak badan, batuk, sesak, demam gitu, terus kemudian dirawat di rumah sakit itu. Hari Kamis dia sudah diduga sebagai pasien corona dan diambil swab-nya diperiksa di Jakarta swab-nya," kata sang adik.
Dia menambahkan, "waktu itu sudah mau dikirim ke rujukan, tapi penuh semua. Akhirnya baru Sabtu pagi dikirim ke rumah sakit RSPAD karena kan dia dokter militer,"
Namun, selang tiga jam setelah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, nyawa sang dokter tidak tertolong. Beliau dirujuk di RSPAD pukul 08.00 dan meninggal pukul 11.00 di ICU. Informasi ini diperoleh dari dokter Zainal Arifin.
Di sisi lain, dokter yang pernah praktik di RS EMC Sentul dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Bivak pada Sabtu sore.
Dokter Berpengalaman
Almarhum dokter bedah ini telah melakukan praktik di berbagai rumah sakit. Di antaranya Mayapada Hospital, Siloam Hospital, Bogor Medical Center, dan Elang Medical Center, Sentul, Bogor.
Selain itu, dia pun pernah mengenyam berbagai pendidikan baik di dalam dan luar negeri. Pada 1976, ia mengenyam pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Selain itu, mempelajari Microsurgey of the Cerebro Vascular Disease di Jepang tahun 1984, Microsurgery of the Skull Base Tumor di Hannover, Jerman tahun 1985, dan Microsurgery of the Cerebral Aneurysm training di Jepang tahun (1995.
Sejak tahun 2002 hingga 2003,mendiang juga mempelajari Endoscopic Spine Surgery training di Perancis dan Amerika.
Advertisement