Dokter di Banyuwangi Ini Rela Rumahnya Jadi Tempat Donor Darah
Seiring semakin melandainya kasus penyebaran Covid-19 semakin banyak warga yang melakukan donor darah. Kondisi ini tergambar dari kegiatan donor darah yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi. Semenjak Banyuwangi memasuki level 1 PPKM antusiasme masyarakat untuk melakukan donor darah semakin tinggi.
“Setiap hari kita keliling melakukan donor darah. Per hari rata-rata kita melakukan kegiatan donor darah di dua tempat,” kata petugas PMI Banyuwangi, Agus Supratman di sela pelaksanaan donor darah di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Sabtu, 4 Desember 2021.
Dia menjelaskan, pada awal pandemi, jumlah pendonor darah turun drastis. Selain karena adanya pembatasan kegiatan sosial masyarakat. Turunnya jumlah pendonor ini karena mereka takut donor darah.
Namun, begitu kondisi kasus Covid-19 mulai turun dan terus melandai mulai terjadi peningkatan jumlah pendonor. Meski demikian peningkatan ini masih di bawah jumlah pendonor sebelum masa pandemi Covid-19.
“Tidak seperti sebelum pandemi Covid-19. Kalau dulu dalam sehari bisa 3 titik. Saat ini rata-rata dua tempat tiap harinya,” bebernya.
Dengan meningkatnya jumlah pendonor ini, lanjutnya, jumlah pendonor darah, saat ini stok darah di PMI Banyuwangi relatif aman. Kebutuhan darah untuk semua Rumah Sakit bisa terpenuhi.
“Saat ini stok darah masih aman tapi tidak maksimal seperti sebelum masa pandemi covid-19,” ungkapnya.
Senada dengan itu, salah seorang warga yang menggelar donor darah secara mandiri, dr. Khusnul Imamah menyatakan, jumlah warga yang datang mendonorkan darah di tempatnya juga terus meningkat di setiap pelaksanaannya.
Dia menambahkan, setiap 60 hari sekali dirinya bekerja sama dengan PMI Banyuwangi menggelar donor darah di rumahnya yang berada di Dusun Krajan, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Sejak awal pelaksanaan hingga pelaksanaan yang digelar hari ini jumlah pendonor terus meningkat.
“Alhamdulillah naik terus warga yang mendonorkan darahnya, awalnya hanya 40 orang, lalu naik 60 orang, 100 orang, 120 orang. Alhamdulilah banyak orang yang tergugah untuk berbuat baik,” tegasnya.
Di menjelaskan pada pelaksanaan donor darah dua bulan lalu, jumlah pendonor yang datang sekitar 150 orang. Sebenarnya, saat itu jumlah yang datang lebih dari itu. Namun yang bisa dilayani hanya 150 orang karena PMI Banyuwangi pada kesempatan itu hanya membawa 150 kantong darah. Pada pelaksanaan kali ini jumlah warga yang datang mendonorkan darahnya sebanyak 161 orang.
Dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Banyuwangi ini menyatakan, dirinya menggelar donor darah secara swadaya atas dorongan dari ibu-ibu warga setempat. Sebab mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh ke kota Banyuwangi untuk melakukan donor darah.
“Kemudian kita inisiasi melakukan donor darah di sini,” bebernya.
Dalam pelaksanaan donor darah di tempat ini para pendonor diberikan hiburan musik elekton. Para pendonor juga diberikan suvenir dan makan bakso sepuas-puasnya usai melakukan donor darah.
Pelaksanaan donor darah ini juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Salah seorang pendonor, Almalinda Nazarina, 17 tahun, menyatakan, dirinya sudah tiga kali mengikuti donor darah di tempat itu. Warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi ini mengaku merasa nyaman melakukan donor darah yang dilaksanakan dr. Khusnul Imamah.
“Tempatnya nyaman, protokol kesehatannya sangat terjaga,” jelasnya.
Dia mengaku, tidak takut untuk melaksanakan donor darah meski masih dalam masa pandemi. Karena dua kali dirinya mengikuti donor darah, semuanya aman-aman saja. Dia pun berharap semakin banyak orang yang mau mendonorkan darahnya.
“Semoga semakin banyak pendonornya. Biar semakin banyak darah yang didapatkan dan semakin banyak orang yang terbantu,” ungkapnya.