Dokter Baksos Kagama Sukses Operasi Balita Hidrosefalus Akut
Bondowoso: Tim dokter bakti sosial dari Kagama telah berhasil mengoperasi anak penderita hidrosefalus alias pembengkakan kepala. Operasi bedah saraf itu dilakukan di rumah sakit dr Koesnadi Bondowoso.
"Alhamdulillah, operasi berjalan lancar dan langsung sadar dengan baik," lapor koordinator Bakti Sosial Kagama Dr Agus Budi Santoso. Baksos selama 3 hari di kota berjarak 200 kilometer dari Surabaya itu menangani 3 penderita hidrosefalus, 6 bibir sumbing, dan 105 penderita katarak.
Selain Dr Agus, operasi bedah saraf bagi pasien kelainan di otak ini ditangani Dr Bhirowo (ahli anestesi RS dr Sarjito Jogja), Dr Farhad Balatif (ahli bedah RS Saiful Anwar Malang), dan sejumlah dokter lulusan FK UGM angkatan 1983. Mereka juga dibantu tim medis RS Koesnadi dan para dokter yunior.
Menurut Agus, tantangan terbesar operasi terjadi saat mengoperasi pasien hidrosefalus berusia 4 tahun. Sebab, pasien ini sudah mengalami pengecilan otot atau daging pasa tangan dan kaki karena tidak pernah tidak digunakan. Akibatnya, pemasangan infus dilakukan dengan bantuan alat khusus dengan memakai laser.
Pemasangannya pun, lanjutnya, dilakukan di kepala karena pembuluh darah tangan dan kaki sudah tidak bekerja. Pemasangan VP Shunt --saluran inplant untuk mengalirkan cairan dari otak ke tulang belakang-- dilakukan di kepala bagian kiri. Padahal biasanya dipasang di kepala bagian kanan.
Menurut Agus, selain menderita hidrosefalus, balita ini juga menderita omphalocele, yakni usus menonjol di pusar akibat pertumbuhan otot perut yang tidak sempurna.
"Alhamdulillah berkat semangat teman-teman dan keahlian profesinya semua bisa dikerjakan dengan baik," tegas Agus lega.
Menurut Dr Ulfa Elfiah Kholili, alumnus kelahiran Bondowoso yang kini menjadi dosen FK Universitas Jember, penderita hidrosefalus ini masih banyak terjadi di daerah. Menurut data yang dimiliki, di Jember saja, saat ini ada 200 penderita kepala membesar ini.
Sebagian besar, penderita hidrosefalus merupakan bawaan dari lahir. Umumnya terjadi karena infeksi dalam kandungan. Penyakit yang jika tidak tertangani akan mengganggu fungsi otak ini disebabkan karena kekurangan gizi dalam kandungan dan lingkungan yang tidak sehat.
Baksos di Bondowoso oleh para dokter anggota Kagama ini diselenggarakan atas kerjasama Kagamadok '83, Kagama Jatim, dan Pemkab Bondowoso. (Arif Afandi)