Doakan Korban Gempa NTB, Presiden pun Salat Gaib
Gempa Lombok betul-betul membuat seluruh elemen bangsa Indonesia ikut berduka. Pun juga orang nomor satu dan nomor dua di tanah air.
Usai salat Jumat, 10 Agustus 2018, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melaksanakan Salat Gaib di Masjid Baiturrahim, Istana Kepresidenan Jakarta.
Ibadah sunah itu khusus ditujukan untuk mendoakan korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa yang beruntun di destinasi wisata prioritas itu, yang berkekuatan 7.0 SR pada 5 Agustus 2018 dan 6.2 SR pada 9 Agustus 2018.
Presiden memasuki Masjid Baiturrahim pada pukul 11.59 WIB. Presiden tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang dan peci berwarna hitam. Beberapa menit kemudian, Wakil Presiden yang mengenakan kemeja batik berwarna biru dan peci hitam tiba di Masjid Baiturrahim.
Keduanya kemudian melaksanakan Salat Jumat bersama jemaah lainnya. Selesai Salat Jumat, imam kemudian mengajak para jemaah untuk mendoakan para korban gempa tektonik Lombok yang terjadi Minggu, 5 Agustus 2018.
"Mari kita melaksanakan Salat Gaib" ucap imam.
Sekira pukul 12.28 WIB, Salat Gaib selesai. Presiden dan Wakil Presiden kemudian meninggalkan Masjid Baiturrahim.
Selepas salat, Presiden mengukuhkan anggota Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pertimbangan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Masa Bakti 2017-2022. Selanjutnya, Presiden menggelar rapat terbatas terkait dengan bencana alam di NTB.
Tampak hadir juga dalam Salat Jumat dan Salat Gaib di Masjid Baiturrahim, diantaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar.
Dari Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Menpar Arief Yahya juga mengajak seluruh jajarannya untuk mendoakan korban bencana Lombok. Juga mendoakan agar keluarganya diberi ketabahan.
Menpar Arief menjelaskan tanggap darurat terkait dengan pariwisata, terus dipantau dan dilakukan respons cepat. Terutama pada wisatawan yang berada di titik-titik destinasi wisata. “Tim Crisis Center Kemenpar fokus memastikan 3A Akses, Amenitas, Atraksinya aman, dan sampai malam ini pukul 18.00 situasi terkendali,” ungkap Arief Yahya.
Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno sudah disisir ulang, dan dijaga aparat. Bahkan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sendiri ikut menyisir pulau-pulau cantik itu. Kemenhub mengantar wisatawan di sana sampai ke Lombok dan Bali.
“Kami terus memantau, mendata, dan memastikan wisatawan tetap enjoy, setelah gempa. Kami ada Posko Crisis Center di Lombok, Jakarta dan Bali, yang termonitor perkembangan info terkini,” ungkap Arief Yahya.(*)
Advertisement