Doa Tak Harus Dari Anak Kandung, Ini Pesan Islam
Doa tak harus dari anak kandung sendiri. Doa bisa didapat dari orang lain. Begitulah pesan Ustaz Ma'ruf Khozin, Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur dalam suatu ceramah.
Ustaz Ma'ruf Khozin, yang Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya ini, memberi gambaran akan seseorang yang tak dikaruniai putra atau keturunan hingga akhir hayatnya:
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un telah wafat Ust Muhammad Imam Drajad (Paman dr. Achmad Syafirullah ) sesepuh di Panti Asuhan Wahid Hasyim di Benowo kemarin malam. Alhamdulillah, kami baru bisa Takziyah tadi sore.
Beliau mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan di Wahid Hasyim (afiliasinya ke NU) dan menjadi salah satu pengasuh di panti asuhan tersebut.
Beliau memang tidak dikaruniai putra biologis namun banyak putra-putri yang beliau didik hingga menjadi orang sukses. Kendati demikian, orang yang mendoakan kepada orang tua tidak harus anak kandung.
Seperti penjelasan ulama Syafi'iyah berikut:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: " ﺇﺫا ﻣﺎﺕ اﻹﻧﺴﺎﻥ اﻧﻘﻄﻊ ﻋﻨﻪ ﻋﻤﻠﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺛﻼﺛﺔ: ﺇﻻ ﻣﻦ ﺻﺪﻗﺔ ﺟﺎﺭﻳﺔ، ﺃﻭ ﻋﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ، ﺃﻭ ﻭﻟﺪ ﺻﺎﻟﺢ ﻳﺪﻋﻮ ﻟﻪ "
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Jika manusia meninggal maka amalnya terputus darinya kecuali 3, sedekah yang terus mengalir (wakaf) atau ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya" (HR Muslim)
Syekh Abu Bakar Dimyathi Syatha menulis:
(ﻗﻮﻟﻪ: ﺃﻭ ﻭﻟﺪ) ﻓﺎﺋﺪﺓ اﻟﺘﻘﻴﻴﺪ ﺑﻪ، ﻣﻊ ﺃﻥ ﺩﻋﺎء اﻟﻐﻴﺮ ﻳﻨﻔﻌﻪ، ﺗﺤﺮﻳﺾ اﻟﻮﻟﺪ ﻋﻠﻰ اﻟﺪﻋﺎء ﻷﺻﻠﻪ.
Hikmah mengapa dalam hadis menyebutkan anak saja padahal doa dari orang lain juga sampai, adalah untuk mendorong anak mendoakan leluhurnya (Dalam Kitab Ianah Ath-Thalibin 3/187)
رحمه الله رحمة واسعة ونور قبره ووسع مدخله وضاعف حسناته وكفر سيئاته
Demikian Ustaz Ma'ruf Khozin menjelaskan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Advertisement