Doa Tahlil dan Baca Dzikir untuk Orang Wafat, Ini Dalilnya
Menjadi tradisi dalam masyarakat di Nusantara, setiap ada kerabat meninggal dunia ada pembacaan tahlil dan doa bersama. Juga dzikir, untuk orang yang wafat.
Mana sih dalil Tahlilan?
"Ada hadits tentang dzikir yang dibaca oleh Rasulullah saat pemakaman Sa'd bin Muadz," tutur Ustadz Ma'ruf Khozin, Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya.
Hadits tersebut adalah:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ، قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا إِلَى سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ حِينَ تُوُفِّيَ، قَالَ: فَلَمَّا صَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَسُوِّيَ عَلَيْهِ، سَبَّحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَبَّحْنَا طَوِيلًا، ثُمَّ كَبَّرَ فَكَبَّرْنَا، فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، لِمَ سَبَّحْتَ؟ ثُمَّ كَبَّرْتَ؟ قَالَ: " لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هَذَا الْعَبْدِ الصَّالِحِ قَبْرُهُ حَتَّى فَرَّجَهُ اللهُ عَنْهُ "
“Jabir bin Abdillah berkata: “Pada suatu hari kami keluar bersama Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam menuju sahabat Sa’ad bin Mu’adz ketika meninggal dunia. Setelah Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat jenazah kepadanya, ia diletakkan di pemakamannya, dan tanah diratakan di atasnya, maka Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam membaca tasbih. Kamipun membaca tasbih dalam waktu yang lama. Kemudian Nabi membaca takbir, maka kami membaca takbir. Lalu Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau membaca tasbih kemudian membaca takbir?” Nabi menjawab: “Kuburan hamba yang shaleh (Sa’ad bin Mu’adz) ini benar-benar menjadi sempit kepadanya, hingga Allah melapangkannya baginya.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad, Imam Al-Baihaqi dalam Itsbat Adzab Al-Qabri, Hakim Tirmidzi dalam An-Nawadir, dan sebagainya.
Kalau ada yang bertanya: Nabi di hadits itu kan baca dzikir di dekat makam? Mengapa Anda bacanya di rumah? Apalagi sekarang di laptop dan HP?
Jawabannya, untuk mendoakan jenazah tidak harus di dekat kuburnya. Kita tahu shalat jenazah ada yang dilakukan di dekat jenazah atau makam. Ada juga dari jauh, namanya Shalat Ghaib. Dan pahalanya tetap sampai. Demikian pula ketika membaca dzikir dan kalimat thayyibah yang didoakan untuk para almarhum.
Untuk Almarhum Prof Mahmud Zaki, Rektor ITS 1973-1982.
"Tidak ada perkenalan khusus antara saya dengan Mantan Rektor ITS di masa awal berdirinya kampus teknologi itu. Hanya saja saya pernah bertemu beliau di ruang takmir Masjid Manarul Ilmi ITS.
"Selepas khutbah Jumat beliau menyapa saya dengan Bahasa Madura. Entah apa dari logat saya sehingga beliau tahu kalau saya dari Kabilah Maduriyah atau ada sinyal khusus karena beliau juga dari Sumenep," tutur Ustadz Ma'ruf Khozin.
"Ketika para dosen ITS yang telah menjadi Guru Besar sedemikian hormat kepada Prof Mahmud Zaki, maka saya yakin beliau adalah orang yang luar biasa. Baik pribadinya atau jasanya.
"Tanpa sengaja di grup WA ada link yang menghubungkan ke Zoom. Acara Doa Tahlilan untuk almarhum Prof Zaki. Tanpa saya duga yang ikut awalnya 240-an. Hingga pembacaan surat-surat Juz Amma pesertanya sudah mencapai 280-an.
"Saya harus out dulu karena ada ngaji online di grup lain. Setidaknya saya turut mendoakan untuk beliau," tutur Ustadz Ma'ruf Khozin, menambahkan.
Advertisement