Doa Rasulullah saat Berpisah Ramadan, Amalan Kekal Pahala Puasa
Rasulullah Muhammad Shallallahu alahi wasallam (SAW) mengajarkan doa-doa khusus sebelum umat Islam berpisah dengan bulan Ramadan. Ada rasa haru, sekaligus sedih karena akan berpisah dengan bulan penuh berkah.
Ini doa yang diajarkan Rasulullah SAW bagi umat Islam yang beriman dan beramal saleh.
للَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَ لْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
“Yaa Allah ! Janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan puasa yang sia-sia. ”
“Seandainya masih ada padaku dosa yang belum Engkau ampuni atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar malam ini atau sehingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi. ”
“Yaa Allah! Terimalah puasaku dengan sebaik-baik penerimaan, perkenan, kema’afan, kemurahan, pengampunan dan keridhaan-Mu. Sehingga Engkau memenangkan aku dengan segala kebaikan, segala anugerah yang Engkau curahkan di bulan ini. ”
“Selamatkanlah aku dari bencana yang mengancam atau dosa yang berterusan. Demikian juga, dengan rahmat-Mu masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan ( keutamaan ) di Lailatul-Qadar. Malam yang telah Engkau tetapkan lebih baik dari seribu bulan. ”
“Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhirku. Semoga aku dapat kembali bertemu dengan Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan.”
Kekalkan Momentum Ramadan, Raih Ganjaran Ganda
Ust Nasrudin bin Hassan at Tantawi, Penasihat Pondok Pengajian Turath Amanullah Sungai Choh Selangor, menyampaikan pesan-pesan khusus menjelang Idul Fitri dan saat-saat perpisahan dengan bulan Ramadan.
Inilah pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW).
Dari Abi Ayyub Al-Ansari Radhiyallahu anhu menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadan kemudian dia mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun. (HR Imam Muslim).
Enam Pokok Penting Penjelasan Hadits
1. Pengabdian diri kepada Allah Ta'ala dengan segala aktivitas ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, baik ibadah wajib ataupun sunat, tidak sewajar terhenti pada bulan Ramadan saja tanpa menafikan kelebihan ganjaran beribadah di bulan yang penuh berkah itu.
2. Aktifkan berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah satu contoh ajaran Islam agar umatnya mengekalkan momentum ibadah yang telah dilakukan dengan tekun dan ikhlas sejak dari bulan Ramadan.
3. Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa ganjaran tetap bertambah bagi setiap amalan baik yang dilakukan dengan penuh pengabdian diri kepada Allah SWT. Meskipun di luar bulan Ramadan.
4. Puasa sunat enam hari di bulan Syawal melengkapi pahala seperti puasa setahun karena kaidah pahala amal dalam Islam pada setiap satu kebaikan adalah sepuluh kali nilai.
👉 Puasa Ramadhan:
30 x 10 = 300
👉 Puasa 6 Syawal:
6 x 10 = 60
Jumlah : 360 = Setahun.
5. Mari kita hayati satu petunjuk dari hadits Qudsi yang diriwayat daripada Abi Zar al Ghifari Ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman:
مَن جَاءَ بالحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَأَزِيدُ، وَمَن جَاءَ بالسَّيِّئَةِ فَجَزَاؤُهُ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا أَوْ أَغْفِرُ، وَمَن تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ منه ذِرَاعًا، وَمَن تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ منه بَاعًا، وَمَن أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً، وَمَن لَقِيَنِي بقُرَابِ الأرْضِ خَطِيئَةً لا يُشْرِكُ بي شيئًا، لَقِيتُهُ بمِثْلِهَا مَغْفِرَةً
Barangsiapa yang melakukan satu kebaikan maka baginya pahala sepuluh kebaikan sepertinya dan Aku tambah lagi. Barangsiapa yang melakukan satu kejahatan maka balasannya satu keburukan sepertinya atau Aku mengampuninya.
Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, barangsiapa mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa.
Barangsiapa mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berlari dan barangsiapa bertemu dengan-Ku dengan membawa kesalahan sebesar bumi tanpa mensyirikkan Aku dengan sesuatu yang lain, Aku akan menemuinya dengan ampunan sebesar itu pula.
(Hadits Riwayat Imam Muslim)
6. Kekalkan momentum amal yang telah dilakukan dengan begitu baik sepanjang Ramadan seperti puasa, shalat malam, tadarrus Al-Quran, sedekah dan lainnya sehingga kembali bertemu Ramadan berikutnya.
Sekian. Wallahu a'lam. Semoga bermanfaat. Amiin.