Doa Istighfar dari Rasulullah, Meminta Ampunan Kepada Allah
Meminta ampunan kepada Allah subhanahu wa-ta'ala (SWT) menjadi bagian amalan yang bisa dilakukan setiap Muslim. Dengan doa Istighfar, di antara, menjadi jalan untuk selalu mengingat kepada Sang Khaliq.
Berikut penjelasan Ustad Ma'ruf Khozin, Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya:
Dari Nabi shalallahu alaihi wasallam (s.a.w)
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوا أَنفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا
(An-Nisā': 64) - "... Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Ayat ini menurut para ulama kita tetap berlaku meskipun Nabi shalallahu alaihi wasallam telah wafat. Doa Istighfar dari Nabi shalallahu alaihi wasallam berdasarkan hadis berikut:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ: " «ﺇﻥ ﻟﻠﻪ ﻣﻼﺋﻜﺔ ﺳﻴﺎﺣﻴﻦ، ﻳﺒﻠﻐﻮﻥ ﻋﻦ ﺃﻣﺘﻲ اﻟﺴﻼﻡ ".
Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling, mereka menyampaikan salam dari umatku.
ﻗﺎﻝ: ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﺣﻴﺎﺗﻲ ﺧﻴﺮ ﻟﻜﻢ ﺗﺤﺪﺛﻮﻥ ﻭﻳﺤﺪﺙ ﻟﻜﻢ، ﻭﻭﻓﺎﺗﻲ ﺧﻴﺮ ﻟﻜﻢ ﺗﻌﺮﺽ ﻋﻠﻲ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ، ﻓﻤﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﺧﻴﺮ ﺣﻤﺪﺕ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﺷﺮ اﺳﺘﻐﻔﺮﺕ اﻟﻠﻪ ﻟﻜﻢ» ".
Ibnu Mas'ud berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Hidupku lebih baik untuk kalian. Kalian bercerita dan diceritakan tentang kalian. Wafatku lebih baik bagi kalian. Amal-amal kalian dilapori kepadaku. Jika aku lihat amal baik maka aku memuji kepada Allah. Jika aku lihat amal yang buruk maka aku mintakan ampunan kepada Allah untuk kalian"
Al-Hafidz Al-Haitsami berkata:
ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺰاﺭ، ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺭﺟﺎﻝ اﻟﺼﺤﻴﺢ
Hadis riwayat Al-Bazzar para perawinya adalah perawi hadis sahih.
Di antara ahli hadis lain yang menilai sahih adalah Al-Hafidz As-Suyuthi dalam Al-Khashaish Al-Kubra, Al-Hafidz Abdurrohim Al-Iraqi dalam Ath-Tharh At-Tatsrib. Namun ada juga yang menilai dlaif.
Amaliah ini telah diamalkan oleh umat Islam di Madinah pada tahun 600an Hijriyah, saat di Madinah terjadi gempa dan kebakaran hebat, Al-Hafidz Ibnu Katsir mengutip:
ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮ اﻟﺸﻴﺦ ﺷﻬﺎﺏ اﻟﺪﻳﻦ ﺃﻥ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﻟﺠﺌﻮا ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻷﻳﺎﻡ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺴﺠﺪ اﻟﻨﺒﻮﻱ، ﻭﺗﺎﺑﻮا ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺫﻧﻮﺏ ﻛﺎﻧﻮا ﻋﻠﻴﻬﺎ، ﻭاﺳﺘﻐﻔﺮﻭا ﻋﻨﺪ ﻗﺒﺮ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻤﺎ ﺳﻠﻒ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺃﻋﺘﻘﻮا اﻟﻐﻠﻤﺎﻥ، ﻭﺗﺼﺪﻗﻮا ﻋﻠﻰ ﻓﻘﺮاﺋﻬﻢ ﻭﻣﺠﺎﺭﻳﺤﻬﻢ
Sungguh Syekh Syihabuddin telah menyebutkan bahwa penduduk Madinah di hari-hari tersebut mengungsi ke masjid Nabawi, bertaubat kepada Allah atas dosa yang dilakukan. Mereka meminta ampunan di dekat makam Nabi shalallahu alaihi wasallam dari dosa dahulu, memerdekakan budak, bersedekah untuk fakir miskin dan para korban (Al-Bidayah wan Nihayah 6/254)
Demikian wallahu a'lam. (adi)
"Amaliah ini telah diamalkan oleh umat Islam di Madinah pada tahun 600an Hijriyah, saat di Madinah terjadi gempa dan kebakaran hebat..."