Doa dan Ziarah Kubur, Mewujudkan Bakti kepada Orangtua
Menziarahi kubur orangtua, merupakan wujud dalam berbakti pada kedua orangtua yang telah meninggal. Juga ada doa yang dipanjatkan seorang anak setiap waktu untuk kedua orangtunya.
Selain itu, adalah pentingnya ziarah kubur ke makam kedua orangtua dan ahli kubur setiap Muslim.
Ustadz Ma'ruf Khozin, Pengasuh Pesantren Aswaja Sukolilo Surabaya meyakini, sebagaimana yang terdapat dalam hadis berikut:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻳﻘﻮﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ثَلاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لا شَكَّ فِيهِنَّ : دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ "
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Ada 3 doa yang tidak diragukan lagi terkabulnya; doa orang yang dizalimi, doa musafir dan doa orangtua untuk anaknya" (HR Ibnu Majah)
Ziarah kubur, nyekar atau nyadran, merupakan tradisi yang masih terjaga hingga saat ini.Menjelang Ramadhan dan Lebaran, biasanya anak-anak mengunjungi orangtua yang telah dimakamkan.Mereka duduk dipinggir pusara guna memohonkan ampunan orang terkasih yang kini telah berada di barzah.
Sebagian orang memandang tradisi ini tidak perlu dilakukan, menurut pendapat mereka, mendoakan jenazah bisa dilakukan dimana saja, tidak harus ziarah kubur.
Ada lagi yang memandang tradisi ziarah merupakan perilaku sia-sia, karena mendoakan orangtua seharusnya dilakukan setiap hari tanpa perlu mengunjungi makamnya. Toh mereka yang sudah meninggal tidak akan tahu bahwa anak cucu mereka mengunjunginya di makam. Benarkah demikian?
Disamping untuk mengingat akhirat, ziarah kubur, terutama ziarah ke makam orangtua dan mendoakannya, memiliki nilai dalam Islam. Seperti hadis Rasullah SAW :
"Barangsiapa ziarah ke makam orang tuanya setiap hari Jumat, Allah pasti akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatatnya sebagai bukti baktinya kepada orang tua." (HR Abu Hurairah Ra)
Sedangkan anggapan bahwa ziarah kubur tidak bermanfaat bagi jenazah, dijawab melalui hadis Rasullah SAW :
''Tidak seorangpun yang mengunjungi kuburan saudaranya dan duduk kepadanya (untuk mendoakannya) kecuali dia merasa bahagia dan menemaninya hingga dia berdiri meninggalkan kuburan itu." (HR. Ibnu Abi ad-Dunya dari Aisyah Ra.)
Terdapat manfaat timbal balik dalam melakukan ziarah makam orangtua. Di satu sisi, orangtua yang telah tiada bisa merasakan kebahagiaan dengan hadirnya anak-anak tercinta di makamnya.
Di sisi lain, anak-anak dapat meneruskan baktinya kepada orangtua hanya dengan melakukan ziarah kubur dan mendoakannya.
Advertisement