Doa Buruk dan Melaknat Orang Lain? Ini Pesan Kiai Maimoen Zubair
“Akhir-akhir, sulit sekali membedakan antara juru dakwah yang mengumbar kebencian dengan para preman. Saya merasa prihatin dan menyayangkan, ketika ada seorang juru dakwah menyampaikan doa jelek dan melaknat orang lain yang berbeda pandangan akan sesuatu hal. Benarkahkah hal itu merupakan ajaran Islam? Mohon dijelaskan!”
Demikian soalan Islam sehari-hari disampaikan Wardah Imawan, warga Bronggalan Sawah Surabaya pada ngopibareng.id. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut penjelasan KH Maimoen Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang:
Janganlah engkau mendoakan jelek (pasot, -Jawa) terhadap diri pribadi, anak-anak, harta benda, atau terhadap orang Islam, walaupun mereka berbuat zalim kepadamu. Karena orang yang mendoakan jelek terhadap orang yang menzaliminya, akan mendapatkan pertolongan dan kemenangan atas orang yang menzaliminya.
"Janganlah engkau mendoakan jelek (pasot, -Jawa) terhadap diri pribadi, anak-anak, harta benda, atau terhadap orang Islam, walaupun mereka berbuat zalim kepadamu. Karena orang yang mendoakan jelek terhadap orang yang menzaliminya, akan mendapatkan pertolongan dan kemenangan atas orang yang menzaliminya."
Rasulullah bersabda:
لا تدعوا على أنفسكم ولا على أولادكم ولا على أموالكم لا توافقوا ساعة إجابة
"Janganlah kalian mendoakan jelek terhadap diri, anak-anak dan harta benda kalian. Janganlah sampai (doa kalian) bertepatan dengan waktu terkabulkannya doa."
Dan janganlah engkau menyakiti orang islam atau berkata jelek (misoh -Jawa) dengan tanpa adanya hak.
Nabi bersabda:
من آذى مسلما فقد آذاني ومن آذاني فقد آذى الله
"Barang siapa menyakiti orang islam, maka ia benar-benar menyakiti aku, dan barang siapa menyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah."
Nabi bersabda:
سب المؤمن فسق وقتاله كفر
"Menyakiti (misuhi) orang iman adalah fasiq, dan memeranginya adalah kufur."
Dan janganlah engkau melaknat orang Islam, hewan, pembantu, atau seseorang secara pribadi walaupun orang kafir. Kecuali sudah nyata bahwa orang kafir itu mati dalam keadaan kafir, seperti Fir'aun dan Abi Jahal, atau diketahui bahwa orang itu sama sekali tidak akan pernah mendapat rahmat Allah, seperti Iblis.
Ketahuilah bahwa laknat bila keluar (diucapkan) oleh seorang hamba, maka laknat itu akan naik ke arah langit, kemudian pintu-pintu langit akan ditutup sebelum laknat itu sampai ke langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi, kemudian pintu-pintu pun ditutup sebelum sampai ke bumi.
Kemudian laknat itu akan mendatangi orang yang dilaknat. Apabila laknat itu mendapatkan hal yang pantas dan sesuai kriteria laknat pada orang dilaknat, maka laknat akan mengenai orang yang dilaknat. Tetapi bila tidak, maka laknat itu akan kembali terhadap orang yang mengucapkan laknat.
___
Disarikan Kanthongumur (penulis buku Oase Jiwa terbitan JagadPress) dari pengajian kitab Risalatul Muawanah terakhir tahun ajaran 1437-1438 H, bersama KH Maimoen Zubair di Musholla Al-Anwar, Rabu Pon 3 Mei 2017 M/ 6 Sya'ban 1438 H, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. (adi)