Doa Bareng Anak Yatim, Begini Alasan Muslimat NU
Dalam rangkaian Harlah ke-73 Muslimat NU yang digelar dini hari nanti, panitia menggelar doa bersama 1.000 anak yatim di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 26 Januari 2019.
Dalam doa bersama itu, dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid selaku Ketua Panitia Harlah ke-73 Muslimat NU, dan Nyai Nurhayati Said Aqil Siroj.
Sebelum doa bersama dimulai, acara dimeriahkan penampilan dari anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu Islami. Sementara itu, tampak anak-anak antusias mengikuti pemandu acara dalam menyanyikan 'tepuk anak saleh'.
"Jadi ini adalah bagian dari upaya kita membangun kesalehan sosial. Harus berseiring dengan kesalehan kehidupan keagamaan yang lain. Tidak cukup salatnya baik, tetapi hablum minannas-nya (hubungan antarmanusia) juga harus dibangun dengan baik," ujar Khofifah.
"Doa bersama dan santunan anak yatim itu rutin digelar sebelum Harlah Muslimat. Doa bersama ini sudah berlangsung sejak 48 tahun lalu," kata Khofifah Indar Parawansa.
"Ini sebetulnya SOP di setiap Harlah Muslimat. Mungkin ini sudah tahun ke 48 Muslimat NU melakukan hari sosial nasional. Biasanya berseiring dengan Harlah Muslimat," kata Khofifah, menambahkan.
Gubernur Jatim terpilih itu mengatakan santunan ini merupakan salah satu bentuk ketaatan beragama. Selain itu, mempererat silaturahmi antarsesama manusia.
"Jadi ini adalah bagian dari upaya kita membangun kesalehan sosial. Harus berseiring dengan kesalehan kehidupan keagamaan yang lain. Tidak cukup salatnya baik, tetapi hablum minannas-nya (hubungan antarmanusia) juga harus dibangun dengan baik," ujar Khofifah.
Muslimat NU menggelar doa bersama 1.000 anak yatim di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.Muslimat NU menggelar doa bersama 1.000 anak yatim di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dengan doa bersama itu, Khofifah berharap acara doa bersama anak yatim ini dapat menciptakan Indonesia yang aman, damai, serta terhindar dari bencana dan malapetaka.
"Tentu kami berharap bencana, malapetaka, bahaya dijauhkan oleh Allah dan bisa dihindarkan dari kemungkinan terjadinya bencana itu. Mudah-mudahan Allah turunkan Indonesia itu, selalu dalam keadaan damai, aman tenang. 'Guyub rukun' bersatu bersaudara dalam rangka kebangsaan Indonesia," tuturnya. (adi)