Arwah pun Berdoa bagi Orang yang Masih Hidup, Benarkah?
Masyarakat awam, khususnya umat Islam, seringkali bertanya. Apakah arwah di alam kubur dapat mendoakan untuk orang hidup?
Guna memahami hal itu, berikut penjelasan Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur:
ﺇﺫا ﻗﺒﻀﺖ ﻧﻔﺲ اﻟﻌﺒﺪ ﺗﻠﻘﺎﻩ ﺃﻫﻞ اﻟﺮﺣﻤﺔ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩ اﻟﻠﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻠﻘﻮﻥ اﻟﺒﺸﻴﺮ ﻓﻲ اﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻓﻴﻘﺒﻠﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻴﺴﺄﻟﻮﻩ، ﻓﻴﻘﻮﻝ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻟﺒﻌﺾ: ﺃﻧﻈﺮﻭا ﺃﺧﺎﻛﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺘﺮﻳﺢ، ﻓﺈﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﻛﺮﺏ، ﻓﻴﻘﺒﻠﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ، ﻓﻴﺴﺄﻟﻮﻧﻪ: ﻣﺎ ﻓﻌﻞ ﻓﻼﻥ؟ ﻣﺎ ﻓﻌﻠﺖ ﻓﻼﻧﺔ؟ ﻫﻞ ﺗﺰﻭﺟﺖ؟ ﻓﺈﺫا ﺳﺄﻟﻮا ﻋﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻗﺒﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻬﻢ: ﺇﻧﻪ ﻗﺪ ﻫﻠﻚ، ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ: ﺇﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﻭﺇﻧﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺭاﺟﻌﻮﻥ، ﺫﻫﺐ ﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﻣﻪ اﻟﻬﺎﻭﻳﺔ، ﻓﺒﺌﺴﺖ اﻷﻡ ﻭﺑﺌﺴﺖ اﻟﻤﺮﺑﻴﺔ. ﻗﺎﻝ: ﻓﻴﻌﺮﺽ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﻢ، ﻓﺈﺫا ﺭﺃﻭا ﺣﺴﻨﺎ ﻓﺮﺣﻮا ﻭاﺳﺘﺒﺸﺮﻭا ﻭﻗﺎﻟﻮا: ﻫﺬﻩ
ﻧﻌﻤﺘﻚ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻙ ﻓﺄﺗﻤﻬﺎ، ﻭﺇﻥ ﺭﺃﻭا ﺳﻮءا ﻗﺎﻟﻮا: اﻟﻠﻬﻢ ﺭاﺟﻊ ﺑﻌﺒﺪﻙ “.
Hadits: “Jika seorang hamba wafat maka ruhnya berjumpa dengan hamba-hamba Allah yang penyayang, seperti mereka berjumpa dengan pemberi kabar gembira di dunia. Mereka menemuinya untuk bertanya.
Sebagian mereka berkata: “Tunggu sebentar saudara kalian ini agar ia istirahat. Sebab ia mengalami kesulitan (karena baru meninggal)”.
Mereka bertanya kepadanya: “Apa yang dilakukan fulan? Apa yang dilakukan fulanah, apakah ia menikah lagi?”.
Jika mereka bertanya tentang seseorang yang telah mati sebelumnya, ia menjawab: “Orang tersebut telah binasa”.
Mereka lalu membaca inna lillah wa inna ilaihi rajiun. Ia telah kembali bersama ibunya ke neraka Hawiyah. Betapa buruk ibu dan anak didiknya.
Lalu ia berkata: “Lalu ditunjukkan kepada mereka amal anak-anaknya (yang masih hidup). Jika mereka melihat amal baik maka mereka senang dan bahagia serta berkata: “Ini adalah nikmat dari Mu kepada hamba Mu, maka sempurnakanlah nikmatnya”.
Jika mereka melihat amal buruk maka mereka berkata: “Ya Allah, kembalikanlah hamba Mu”
Ulama Salafi-Wahabi Syaikh Albani berkata:
ﺃﺧﺮﺟﻪ اﺑﻦ اﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﻓﻲ ” اﻟﺰﻫﺪ ” (149 / 443)
Diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam al-Zuhd (149/443)
ﻗﻠﺖ: ﻭﺭﺟﺎﻟﻪ ﺛﻘﺎﺕ ﻟﻜﻨﻪ ﻣﻨﻘﻄﻊ ﺑﻴﻦ ﺛﻮﺭ ﺑﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﻭﺃﺑﻲ ﺭﻫﻢ. ﻭﻗﺪ ﻭﺻﻠﻪ ﻭﺭﻓﻌﻪ ﺳﻼﻡ اﻟﻄﻮﻳﻞ ﻓﻘﺎﻝ: ﻋﻦ ﺛﻮﺭ ﻋﻦ ﺧﺎﻟﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﺪاﻥ ﻳﻌﻨﻲ: ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺭﻫﻢ ﺭﻓﻌﻪ. ﺃﺧﺮﺟﻪ اﺑﻦ ﺻﺎﻋﺪ ﻓﻲ ﺯﻭاﺋﺪ ” اﻟﺰﻫﺪ ” (444)
Saya (al-Albani berkata: Para perawinya terpercaya, tapi terputus antara Tsaur dan Abu Rahm. Dan sungguh disambungkan dan dimarfu’kan kepada Nabi oleh Salam al-Thawil, dari Tsaur, dari Khalid bin Ma’dan….
Redaksi doa dalam riwayat Thabrani adalah:
ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ: اﻟﻠﻬﻢ ﺃﻟﻬﻤﻪ ﻋﻤﻼ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﺗﺮﺿﻰ ﺑﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﺗﻘﺮﺑﻪ ﺇﻟﻴﻚ “.
Mereka (para Arwah) berkata: ” Ya Allah tunjukkan padanya amal saleh yang Engkau ridlai dan dekatkan dia kepada Mu”
Doa dari alam kubur dalam riwayat Ahmad dan al-Thayalisi:
ﻗﺎﻟﻮا: اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻤﺘﻬﻢ، ﺣﺘﻰ ﺗﻬﺪﻳﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﻫﺪﻳﺘﻨﺎ ”
“Ya Allah, jangan matikan mereka hingga Engkau memberi hidayah kepada mereka, seperti Engkau memberi hidayah pada kami”
Ust. Ma’ruf Khozin, Dewan Pakar ASWAJA NU Center Jatim.
Sumber: