Doa Anak-Anak Yatim Piatu Iringi Haul Bung Karno
Doa anak-anak yatim piatu menghantar Haul Bung Karno ke-48, di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar. Kegiatan ini dimulai sejak 1 Juni lalu dan masih berlangsung sampai akhir bulan nanti.
Hari ini, Rabu 20 Juni siang, giliran doa dipanjatkan anak-anak yatim piatu dari Sidoarjo. Sekitar 100 anak menaiki bus bersama peziarah dewasa yang lain. Sesampai di makam, mereka berdoa sebelum dimulai Haul Bung Karno ke-48.
“Kami mohon doa anak-anak yatim piatu untuk arwah Bung Karno, agar mendapat kemuliaan yang setinggi-tingginya di sisi Allah SWT,” kata Tito Pradopo, pemimpin rombongan dari Sidoarjo.
Selain itu, ada pula rombongan anak yatim piatu dari Yayasan Nur Irsyam, Kecamaan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Rombongan ini dipimpin Henky Kurniadi, anggota DPR RI.
“Kami bersama anak-anak yatim piatu selesai berdoa di Makam Bung Karno,” kata Hengky. Di lokasi Makam Bung Karno, Hengky terlihat berjalan bersama peziarah dewasa dan anak-anak.
Selain itu, di lokasi makam juga berlangsung kegiatan doa dari umat-umat beragama. Mereka bergantian melakukan ritual doa di pelataran.
Menurut jadwal, Haul Bung Karno akan didahului dengan pembacaan Surat Yassin dan Tahlil untuk mendoakan arwah Bung Karno. Kegiatan ini bersamaan dengan doa anak-anak yatim dan warga masyarakat yang berziarah.
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang juga putri Bung Karno dan Ketua Umum PDI Perjuangan, dijadwalkan akan menghadiri Haul Bung Karno. Juga Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan puluhan kiai-kiai sepuh NU.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, juga direncanakan hadir. Begitu pula sejumlah pejabat tinggi negara. Ada pula Mahfud MD dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno, cucu Bung Karno, juga akan menghadiri Haul Bung Karno.
“Momen Haul Bung Karno tahun ini sangat membahagiakan. Karena dihadiri keluarga Bung Karno dan tokoh-tokoh bangsa lain. Momen ini juga menegaskan hubungan kultural dan kebersamaan para ulama NU dan kaum nasionalis yang sangat erat,” kata Ahmad Basarah, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan. (frd/wah)