DMI Surabaya Gandeng Pemuda Masjid Urus BPJS Ketenagakerjaan
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya, menggandeng Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Surabaya, untuk pengurusan BPJS Ketenagakerjaan bagi aktivis masjid.
Sekretaris DMI Surabaya, Agus Prasetio mengatakan, pihaknya saat ini telah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kemudian, dia berniat untuk menyalurkannya ke para pemuda masjid.
"Banyak pengurus atau aktivis masjid yang tidak ter-cover BPJS Ketenagakerjaan. Mereka banyak bekerja di sektor informal seperti guru mengaji, dan lainya," kata Agus, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 17 Maret 2023, malam.
Oleh karena itu, kata Agus, DMI Surabaya ingin agar para pemuda masjid yang tidak bekerja di kantor mendapatkan jaminan. Yakni dengan memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan.
"Semoga dengan program ini bisa memberi jaminan dan ketenangan sosial dalam berdakwah, misi kita di situ," jelasnya.
Selain itu, lanjut Agus, BPJS Ketenagakerjaan sendiri memiliki program jaminan sosial untuk 10.000 aktivis masjid di Surabaya. Dia berharap hal tersebut juga bisa dimanfaatkan golongan pemuda. "Di masjid tersegmentasi banget, ada takmir, remaja masjid, jemaah ibu-ibu, alangkah baiknya kita mendistribusikan ke segmen itu," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua BKPRMI Surabaya, Fendi Kurniawan mengatakan, pihaknya menyambut baik program jaminan ketenagakerjaan bagi para pemuda masjid tersebut.
"BPJS Ketenagakerjaan ini sebenarnya sangat membantu teman-teman, apalagi kami punya data TPA (Tempat Pendidikan Al-Quran)," kata Fendi.
Fendi berharap, nantinya para guru mengaji yang terdaftar di BKPRMI Surabaya, memperoleh jaminan BPJS Ketenagakerjaan. Agar, mereka tidak lagi khawatir jika mengajar di tempat yang jauh.
"Ada kurang lebih seratusan (TPA) yang tergabung BKPRMI. Kalau pengurus yang kemungkinan akan didaftarkan (BPJS Ketenagakerjaan) akan kita pilah dan pilih terlebih dahulu," jelasnya.
Akan tetapi, kata Fendi, BKPRMI Surabaya masih akan meminta pendapat dari Majelis Pertimbangan Daerah (MTD). Sebelum akhirnya mengajak para pengurus TPA mendaftar.
"Minimal teman-teman pengurus berharapnya minimal ada backup BPJS Ketenagakerjaan. Karena teman-teman berjuangnya juga untuk masjid, program untuk masjid, guru mengaji, jadi kembali ke masjid," tutupnya.