Yayasan Harapan Tama Bantu Sembako Guru Ngaji Lewat DMI Surabaya
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Surabaya sudah berakhir. Namun kesulitan warga terdampak Covid-19 masih terus dihadapi. Termasuk para ustad dan guru ngaji.
Karena itu, hari ini, DMI Surabaya bersama Gusdurian kembali membagikan paket sembako kepada mereka. Kali ini, paket sembako merupakan sumbangan dari Yayasan Harapan Tama Surabaya.
Penyerahan paket sembako untuk warga terdampak Covid-19 secara simbolis diserahkan Ketua Yayasan Harapan Tama Hermawan Santosa. Sebanyak 200 paket itu diterima Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dan Koordinatoe Gurdurian Yuska Harimurti.
Penyerahan secara simbolis dilakukan di halaman Golden City Mall Surabaya, Sabtu, 13 Juni 2020. "Paket sembako yang jumlahnya tidak banyak ini semoga membantu warga para terdampak," kata Hermawan Santosa.
Paket sembako dari Yayasan Harapan Tama ini berisi 5 kilogram beras, 1 kilogram gula, dan 1 liter minyak goreng. Juga 10 bungkus mie Sedaap, 2 bar sabun Nuvo , 1 pack deterjen, garam kapal 500 gram dan 1 pack masker.
Yayasan Harapan Tama merupakan yayasan yang bergerak di bidanb sosial. Selain melakukan berbagai gerakan sosial, yayasan yang berdiri sejak 1927 ini juga mempunyai lembaga pendidikan SMK untuk warga miskin.
"Kami punya SMK jurusan akuntasi yang kami dedikasikan bagi warga miskin. Kami berharap melalui pendidikan bisa mengangkat derajat mereka dan memperbaiki tingkah kehidupannya," tambah pemilik Golden Mall City dan BG Junction Mall ini.
Arif Afandi menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Harapan Tama atas kepeduliannya terhadap sesama warga Surabaya ini.
"Kepedulian terhadap sesama warga yang kesusahan tanpa memperhatikan suku dan keyakinan agamanya," katanya.
Ketua DMI yang juga mantan Wakil Walikota Surabaya ini menjelaskan, gerakan berbagai sembako ini sudah berlangsung sejak awal pandemi.
Pembagian sembako untuk ustadz dan guru ngaji seperti ini sudah dua kali dilakukan DMI Surabaya dan Gusdurian.
"Ustad dan guru ngaji merupakan salah satu yang ikut terdampak pandemi Covid. Mereka umumnya memperoleh penghasilan dari iuran siswa ngaji di masjid. Ketika kegiatan tersebut terhenti, mereka tak memperoleh penghasilan," jelasnya.
Selain membagikan sembako ke ustad dan guru ngaji di sekitar masjid, DMI Surabaya juga melakukan penyemprotan disinfektan ke masjid-masjid. Untuk berbagai kegiatan tersebut juga telah dibentuk gugus tugas sendiri.
Sejak kemarin, bekerjasama dengan PMI Surabaya juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan ke masjid-masjid.
"Kami mengerahkan 4 unit mobil untuk melakukan penyemprotan disinfektan ini," kata Ketua PMI Surabaya Tri Siswanto.
Kebetulan Ketua Umum PMI dan PP DMI sekarang dipegang oleh orang yang sama. Yakni mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Advertisement