DMI Surabaya Bikin Penelitian Database dan Pemetaan Masjid
Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Surabaya melakukan penelitian database dan pemetaan masjid se-Surabaya. Targetnya adalah untuk pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
Sebagai langkah konkret, PD DMI Surabaya telah melayangkan surat ke takmir masjid se-Kota Pahlawan tentang penelitian itu. Surat itu bernomor 08/PD-DMI/SBY/II/2022, tertanggal 24 Februari 2022 lalu. Surat diteken Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dan Sekretaris DMI Surabaya Agus Prastio.
“Kami ingin membuat penelitian yang meneliti program pembangunan database dan pemetaan masjid se-Surabaya. Tidak hanya masjid besar, tapi juga masjid-masjid kecil,” ungkap Arif Afandi, Senin 28 Februari 2022.
Ia menjelaskan konsep yang diusung DMI Surabaya adalah bagaimana keberadaan masjid itu mampu digunakan untuk memberdayakan umat, khususnya pemberdayaan ekonomi. Pemberdayaan ini baik untuk jamaah masjid, termasuk pula bagi masyarakat yang berada di sekitar masjid tersebut.
Menurut Arif Afandi, peran masjid kini tidak hanya sebagai tempat beribadah. Dikatakan, DMI Surabaya berharap masjid juga memiliki peran untuk pemberdayaan ekonomi umat. “Karena itu, sebagai langkah awal dibutuhkan database dan pemetaan masjid untuk pemberdayaan ekonomi berbasis masjid di Surabaya,” terangnya.
Arif Afandi mengatakan untuk melakukan pemetaan, takmir masjid diminta melakukan pengisian data. Sedangkan untuk mempercepat proses pendataan, pengisian data dilakukan secara online melalui Google Form.
“Takmir masjid bisa klik di tautan https://bit.ly/Pemberdayaan-Masjid. Berikutnya, silakan isi form dan ikuti petunjuknya,” jelas dia.
Di sisi lain, DMI Surabaya juga merencanakan menggelar rapat kerja (raker). Rencananya raker dilaksanakan tanggal 6 Maret 2022 mendatang.
Sekretaris DMI Surabaya Agus Prastio menjelaskan pemetaan dan pembuatan database masjid se-Surabaya juga akan dibahas dalam raker tersebut. Nantinya raker juga akan membahas bagaimana upaya meningkatkan perekonomian umat melalui peran masjid.
Dikatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang agama, DMI Surabaya harus tanggap terhadap perubahan dan kebutuhan umat. Nah, DMI Surabaya berupaya meningkatkan peranan yang ada dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk menuju yang lebih baik lagi.
Ia menyebut salah satu pelajaran yang nyata adalah pandemi Covid-19. Pandemi ini menguji peranan DMI. “Semua sendi terimbas. Umat (masyarakat) membutuhkan penanganan baik fisik maupun mental agar tetap istiqomah dalam tauhid,” jabar dia.
Karena itulah pihaknya melakukan pembuatan database dan pemetaan masjid se-Surabaya. Targetnya ke depan akan terwujud pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.