DMI; Jadikan Masjid Pusat Informasi Gratis
Sidoarjo: Salah satu Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Masdar Farid Mas'udi mengharapkan masjid ke depan menjadi pusat informasi publik. Jadi menjadi tempat gratis untuk penyuluhan.
"Ke depan masjid harus menjadi tempat menyebar virus kebaikan," katanya saat membukan Mukerwil dan Halal Bi Halal PW DMI Jatim di Hotel Utami, Sidoarjo, Minggu (23/7).
Acara ini diikuti oleh Pimpinan Daerah DMI Kota dan Kabupaten se Jatim. Selain menghadirkan sejumlah pembicara dari OJK, BKKBN, dan instansi lain, Mukerwil DMI yang diketuai H Roziki ini ditutup Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.
Menurut Masdar, masjid merupakan tempat yang paling strategis. Masjid menjadi tempat berkumpulnya warga masyarakat secara rutin yang juga diikuti para pengambil keputusan rumah tangga. Kantor desa pun kalah strategis dengan masjid.
Jika kantor desa menggelar pertemuan warga belum tentu sebulan sekali, masjid hampir pasti empat kali dalam sebulan. "Setiap Jumat di masjid ada pleno warga yang dihadiri para pengambil keputusan di masyarakat," tuturnya.
Karena itu, masjid harus bagus infrastrukturnya. Sound sistemnya, kebersihannya, persedian air dan segalanya. Soal air, misalnya, paham lama sudah harus diubah. Kalau dulu orang menganggap air di masjid itu sebatas harus suci. Sehingga kalau sudah memenuhi sarat suci menurut fiqh (dua kolah) sudah dianggap selesai. Fokus kepada pertimbangan suci, tapi tidak memperhatikan soal kesehatan dan kebersihan.
Soal khotbah, kiai yang juga menjadi salah satu pengurus Syuriah PBNU ini meminta agar khotbah Jumat lebih memberikan pencerahan dan motivasi umat untuk pengembangan ekonomi. "Selama ini kita terlalu bersemangat ke politik. Tapi melompong di ekonomi," tuturnya. (Azh)