DMI Gandeng FEB Unesa untuk Tata Manajemen Masjid di Surabaya
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menata manajemen masjid demi kebaikan umat.
Hal ini dituangkan dalam penandatanganan Kerjasama Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unesa dengan Pengurus Cabang DMI se-Kota Surabaya di Auditorium Gedung G6 Lantai 3, FEB Unesa, Jalan Ketintang Surabaya, Jumat, 15 September 2023.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI Kota Surabaya, Agus Prasetyo mengatakan, kerja sama ini sebagai upaya DMI dalam membenahi manajemen masjid. Dari yang belum baik menjadi baik atau dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi.
"Kami bersama FEB Unesa, khususnya jurusan ekonomi Islam bekerja sama dalam program menata manajemen masjid. Para mahasiswa akan mendampingi takmir masjid dalam hal manajemen kepengurusan masjid, tertib administrasi, pendampingan soal kewirausahaan," terangnya.
Dalam hal ini pihak DMI berharap lewat akan tercapai management masjid yang baik sehingga dapat memunculkan kepercayaan masyarakat.
"Goal lainnya yang ingin dicapai lewat program ini adalah masjid-masjid yang ada di Surabaya bisa teregisterasi di aplikasi Masjid Pro, sehingga semua informasi mengenai masjid tersebut bisa diakses jemaahnya lewat aplikasi," kata Agus.
Program Kerjasama Masuk Kurikulum Merdeka Belajar
Sementara itu, Dekan FEB Unesa, Prof Dr Anang Kristyanto mengatakan, kerjasama ini dimulai hari ini, Jumat, 15 September 2023. Para mahasiswa magang juga telah siap untuk diturunkan ke beberapa masjid yang ada di Kota Surabaya.
"Kerjasama ini untuk pemberdayaan masjid, bagaimana masjid bisa dikelola dengan manajemen profesional dan aset-asetnya bisa terkelola secara produktif. Kemudian bagaimana masjid terkelola secara digitalisasi juga akan menjadi fokus kami," ungkap Anang.
Menurutnya, program ini juga masuk dalam kurikulum Merdeka Belajar, pengaplikasian magang.
"Ini juga termasuk magang bagi mahasiswa. Bagaimana mengelola masjid, wirausaha masjid artinya takmir memiliki jiwa kewirausahaan tanpa harus mengandalkan donatur," imbuhnya.
Ia berharap, kerja sama ini ke depan bisa lebih berkembang untuk kemajuan umat, khususnya di Surabaya.
"Kalau bisa kerja samanya dalam bentuk lain, karena manajemen terus berubah. Pengurus masjid juga mengalami pergantian," tandasnya.