DMI Bagikan Disinfektan untuk Seluruh Masjid di Jatim
Dewan Masjid Indonesia (DMI) bagikan cairan desinfektan, untuk seluruh masjid di Jawa Timur (Jatim). Kegiatan tersebut merupakan salah satu program bersih masjid, sebelum memasuki bulan Ramadan di tahun ini.
Sekretaris DMI Provinsi Jatim, Suhadi mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya ingin membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mencegah penyebaran covid-19. Namun tetap sesuai bidang, yakni kebersihan masjid.
“Kegiatan ini berbasis masjid, jadi kami memberikan disinfektan kepada seluruh masjid di Jatim. Ada sumbangan dari pimpinan pusat DMI, kira-kira sampai 75 ribu botol,” kata Suhadi, ketika ditemui di halaman Islamic Center, Minggu, 19 April 2020.
Suhadi mengucapkan, agenda yang diinisiasi oleh DMI Pusat itu, diselenggarakan serentak di kota Jatim lainnya. Per daerah juga mendapatkan bantuan yang sama, yaitu sebanyak 600 botol. Setiap botol berisi 1,8 liter disinfektan.
“Distribusinya mulai Kamis, Jumat, Sabtu, sampai Minggu ini, dan setiap harinya selalu dimulai pukul 8 pagi sampai jam 5 sore,” ucapnya.
Menurut Suhadi, disinfektan yang telah dibagikan tersebut, memang dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadan, yang bakal dimulai April 2020, ini. Maka dari itu, pihaknya telah menakar isinya, agar cukup digunakan hingga Idul Fitri.
“Satu dusnya berisi 10,8 liter, persiapan untuk Ramadan sudah cukup. Karena biasanya kan memang empat sendok makan dicampur dengan satu liter air, lah itu cukup sampai selesai bulan puasa,” jelas Suhadi.
Ketua Satgas Covid-19 DMI Jatim itu pun membeberkan, agar semua masjid di Jatim mendapatkan distribusi, pihaknya tak mempersulit syarat pengambilan bantuan. Hanya cukup membawa stempel masjid atau musala, serta datang ke lokasi.
“Di Jatim ada kira-kira hampir 42 ribu masjid, mudah-mudahan ini bisa membantu seluruh masjid. (Syaratnya) tidak terlalu ketat, hanya datang ke kantor DMI jatim,” ungkapnya.
Suhadi berharap bantuan tak hanya membantu takmir masjid dalam hal kebersihan, tetapi juga dijadikan momen bagi para pengurus sebagai ajang bertukar pikiran, dalam hal pencegahan penyebaran covid-19.
“Bantuan akan datang lagi minggu depan. Para takmir bisa berkumpul, diskusi, serta bermusyawarah, tentang bagaimana cara pencegahan covid-19 ini segera berakhir,” tutupnya.