DKI Memecahkan Rekor Kasus Aktif Tertinggi Sejak Pandemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan saat ini, Jakarta memiliki kasus aktif tertinggi sejak awal pandemi pada Maret 2020.
"Kasus aktif di Jakarta tertinggi dalam masa pandemi Jakarta dalam sembilan bulan lebih. Angka 17 ribu adalah angka tertinggi yang pernah kita miliki," kata Anies dalam siaran tertulis Sabtu 9 Januari 2021.Di Jakarta, kasus aktif ada 17.382," ujarnya.
Jumlah kasus aktif di Jakarta penting untuk diketahui oleh pemerintah. Data itu sebagai dasar pengambilan kebijakan penanganan kasus COVID-19.
"Angka ini, artinya, kita harus menyiapkan fasilitas isolasi terkendali, apakah hotel apakah wisma, harus juga menyiapkan fasilitas perawatan bagi mereka kondisi berat dan sedang," ujarnya.
Bagi Anies, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah banyak belajar selama masa pandemi. Sehingga, bisa mengetahui pola dan penanganan.
Karena sudah melewati pandemi sembilan bulan. Pemprov DKI memiliki pemahaman tentang pola. Pertama adalah aspek besarannya, kapan terjadi peningkatan, pelandaian, penuruna.
Kedua, aspek berat ringan. Berapa dari yang aktif (angka) yang OTG (orang tanpa gejala), ringan, sedang, berat kritis.
Anies menyebut saat ini Jakarta sudah memiliki sistem informasi yang memadai terkait Corona.
"Kalau dulu gunakan referensi luar negeri. Karena kita sudah jalani selama sembilan bulan dan kita bersyukur membangun sistem infomrasi yang lengkap sejak awal. Sehingga kita punya data lengkap," ujarnya
Pada Jumat 8 Januari kemarin, kasus harian Corona di DKI kembali memecahkan rekor. Ada tambahan 2.959 kasus baru COVID-19. Pihak Pemprov DKI Jakarta menjelaskan, tambahan nyaris tiga ribu kasus Corona ini karena akumulasi data.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia melalui keterangan tertulis Jumat 8 Januari menjelaskan
total penambahan kasus positif sebanyak 2.959 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 755 kasus dari 2 Laboratorium Swasta dan 1 Laboratorium RS BUMN, 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 210.355. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 102.183.
Dwi merinci penambahan kasus Corona di DKI paling banyak berasal dari Jakarta Timur sebanyak 625 kasus, Jakarta Selatan 548, dan Jakarta Barat 436 kasus. Kemudian Jakarta Utara 356, Jakarta Pusat 245, dan Kepulauan Seribu sembilan kasus. Selain itu, ada penambahan kasus dari luar Jakarta yang masuk ke data DKI. Penambahan itu sebanyak 268 kasus alamat terdaftar, dan 472 tidak dilaporkan alamat pasiennya.
Total kasus konfirmasi kasus Corona di Jakarta hingga Jumat 8 Januari ada sebanyak 200.658. Sebanyak 179.562 di antaranya telah sembuh dan 3.463 orang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.