DKI Jakarta Terbaik I Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Rifai Hasbi dan Dina Azza Nuraqila sebagai Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023.
Selanjutnya, terbaik II diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Bali (I Wayan Windi Artha dan Ni Putu Elsinthia Suryaningsih); terbaik III diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Muhammad Ade Safri Salampessy dan Anindita Brataningdyah); terbaik IV diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Tegar Satya Prahara dan Jovita Anmaria Cahya); terbaik V diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Sumatra Barat (Syarif Ardiansyah dan Salsabila Amanda Putri); dan terbaik VI diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Banten (Syafiq Ali Fadlul Rahman dan Early Melati Daliilah Putri).
Untuk pemenang harapan I diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Jawa Barat (Gaizzka Metsu Wilsensa dan Fadiatus Salamah), harapan II diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Muhammad Luthfi Thahir Yamani dan Arianti); harapan III diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Jambi (Alfan Suseno dan Rizda Choyrin Nizwa); dan harapan IV diraih oleh Duta Bahasa Provinsi Lampung (Yogi Era Reforma dan Rifa Nabilah Putri).
Selanjutnya, yang terpilih menjadi Duta Bahasa Favorit Putra 2023 dan Duta Bahasa Favorit Putri 2023 adalah Tegar Satya Prahara dari Provinsi Jawa Tengah dan Salsabila Amanda Putri dari Provinsi Sumatra Barat.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa peran generasi muda dalam pembinaan dan penggunaan bahasa Indonesia di tengah gempuran bahasa asing sangat penting.
Untuk itu, pemilihan Duta Bahasa mulai dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat nasional menjadi forum pencarian identitas diri bagi generasi muda dalam mengembangkan sikap positif berbahasa.
“Mulai tahun ini kami ingin bekerja sama dengan Duta Bahasa, tingkat nasional maupun tingkat provinsi untuk memberdayakan masyarakat. Mereka kami beri tugas untuk membina para aktivis di sekolah,” ujar Aminudin Aziz, di Jakarta 1 September 2023.
Sejak 2006 Badan Bahasa menyelenggarakan pemilihan duta bahasa untuk melahirkan kader-kader muda yang siap menerjemahkan dan menyelaraskan cita-cita pemuda angkatan 1928 dalam tindakan nyata sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Tahun ini, pada tingkat nasional sebanyak 62 peserta (31 pasang duta bahasa) dari 31 provinsi mengikuti pembekalan secara daring dan mengikuti final pemilihan secara luring.
Pada kegiatan pembekalan diberikan materi tentang kebijakan kebahasaan dan kesastraan, peran duta bahasa sebagai mitra pelaksana program Badan Bahasa, pengutamaan bahasa negara di berbagai ranah, revitalisasi bahasa daerah, serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Selain itu, diberikan materi mengenai teknik wicara publik, penulisan artikel kebahasaan dan kesastraan, serta pembuatan konten kebahasaan dan kesastraan di media sosial.
Setelah mengikuti pembekalan, para peserta mengikuti pemilihan dengan melalui beberapa tahap penilaian yang meliputi penilaian teknik wicara publik, kemampuan berbahasa asing, presentasi laporan krida kebahasaan dan kesastraan, kepribadian dan psikologi, penampilan seni budaya, konten kebahasaan dan kesastraan, serta artikel kebahasaan dan kesastraan. Dari penilaian tersebut, ditetapkan sepuluh pasang finalis yang menjadi pemenang terbaik I—VI dan pemenang harapan I—IV.
Sementara itu, untuk menentukan pemenang favorit, sepuluh pasang finalis diberi pertanyaan oleh juri kehormatan, yakni Erina Gudono (Putri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022), Chatarina Muliana (Inspektur Jenderal Kemendikbudristek), dan E. Aminudin Aziz (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa).
“Mari, kita dukung program pemilihan duta bahasa karena mereka nantinya akan menjadi para pengganti kita pada masa depan dan akan menjadi teladan bagi masyarakat. Mereka akan memiliki tanggung jawab dengan predikat duta bahasa dan menjadi mitra para pemerhati bahasa, baik di dalam maupun di luar Badan Bahasa,” pesan Aminudin Aziz.