DKI Jakarta 1.638 Kasus Positif Covid-19
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini, pihaknya melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terhadap 12.689 spesimen. Sebanyak 1.638 orang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) per Minggu, 21 Maret 2021.
"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 10.121 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.638 positif dan 8.483 negatif," kata Dwi Oktavia kepada wartawan, Minggu 21 Maret 2021.
Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 311.031. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 83.327. "Sementara jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 258 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 7.322 (orang yang masih dirawat atau isolasi)," kata Dwi Oktavia.
Sementara jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 370.582 kasus. Dari jumlah tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 357.100 dengan tingkat kesembuhan 96,4 persen, dan total 6.160 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif PCR sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,7 persen, sedangkan persentase kasus positif PCR secara total sebesar 11,2 persen," tutur Dwi Oktavia.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. DKI Jakarta menempati posisi pertama kasus baru Covid-19 terbanyak, yakni 1.638 kasus. Disusul Jawa Barat 517 kasus, Jawa Timur 292 kasus, Kalimantan Selatan 228 kasus, dan Kalimantan Timur 218 kasus.
Pemprov DKI Jakarta mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan lantaran kasus positif Covid-19 yang masih terus bertambah. Selain itu, meningkatkan 3T sehingga diperlukan kerja bersama masyarakat untuk memutus mata rantai penularan virus ini.
Advertisement