Djumain Nomor Dua, Mantan Kepala Desa yang Nyalon Lagi
Calon Kepala Desa Karangpandan nomor urut dua, Djumain mengaku dirinya sengaja memakai foto dengan mengenakan baju adat Jawa dan blangkon untuk baliho sosialisasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
"Supaya ada perbedaan bagi pemilih. Biar yang milih nggak bingung, apalagi yang lanjut usia. Sekilas saya lihat itu wajah saya dengan Pak Djumain nomor urut satu hampir sama. Sama-sama berkumis," katanya.
Seperti diketahui, dua kandidat calon pada Pilkades Karangpandan memiliki nama yang sama. Bedanya Djumain nomor urut satu terdapat gelar sarjana ekonomi (SE), sementara Djumain pada nomor urut dua tidak ada gelarnya.
Tak hanya namanya yang sama, keduanya pun memiliki wajah yang serupa. Pasalnya keduanya, sama-sama berkumis. Bahkan mereka juga lahir di tahun yang sama yakni 1957.
"Nama kami sama-sama Djumain dengan ejaan lama. Awalnya ada tiga calon yang mendaftar, namun saat penentuan nomor urut, tinggal kami berdua saja," bebernya.
Bapak tiga anak ini mengaku dirinya pernah menjabat menjadi kepala desa setempat selama 10 tahun yakni periode 2002-2012. Pada tahun ini dia kembali mencalonkan diri untuk memajukan desa.
"Peraturan sebelumnya, kepala desa hanya boleh dua periode saja, setelah itu tidak boleh maju lagi. Tapi sekarang ada peraturan baru, maksimal tiga periode. Jadi saya maju lagi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah baliho pilkades telah terpasang di sekitaran Desa Karangpandan. Dalam baliho itu terpampang dua buah foto. Yakni foto calon nomor urut satu, Djumain, SE dan calon nomor urut dua, Djumain.
Pada foto di baliho tersebut, Djumain nomor urut satu mengenakan jas berwarna hitam dan kopyah. Sedangkan, Djumain nomor urut dua mengenakan baju adat Jawa dan blangkon. (umr)