Djoko Santoso: Prabowo Mundur Bila Ada Kecurangan di Pilpres
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso menyebutkan apabila terjadi potensi kecurangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, pasangan Prabowo-Sandiaga bakal mengundurkan diri.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara #Bising (Bincang Asik dan Penting) yang diselenggarakan Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di Syariah Radho Suites, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu 13 Januari 2019.
"Pernyataan terakhir Prabowo Subianto adalah kalau memang potensi kecurangan itu tidak bisa dihindarkan, maka Prabowo Subianto akan mengundurkan diri," katanya.
"Karena memang ini sudah luar biasa, masak orang gila disuruh nyoblos. Kita logis saja," imbuhnya.
Saat dikonfirmasi usai acara, Djoko membenarkan pernyataan tersebut. Menurutnya pernyataan tersebut telah viral sebelumnya.
"Itu pernyataan kemarin yang jadi viral. Ya saya dukung dong, dia (Prabowo) kan pimpinan saya," ungkapnya.
Mantan Panglima TNI ini menambahkan dirinya bersama Prabowo sebelumnya telah melakukan teken kontrak saat memutuskan untuk masuk TNI. Sejak saat itu, keduanya memutuskan untuk selalu menjunjung kebenaran.
"Karena kita lulus SMA 18 tahun itu sudah teken kontrak, ada itu. Bahwa prajurit itu akan bertugas menegakkan keadilan dan kebenaran. (Apabila) dipidana, pidanakan aja. Kita udah kontrak mati kok," tegasnya.
Di sisi lain, pria berusia 66 tahun ini mengungkapkan bahwa pasti ada potensi kecurangan pada Pilpres 2019 mendatang. Salah satu potensi kecurangan yakni diperbolehkannya orang gila mencoblos.
"Pasti ada (potensi kecurangan). Orang gila aja disuruh milih. Tuhan aja nggak memberikan tanggung jawab kepada orang gila," pungkasnya. (umr)
"Mantan Panglima TNI ini menambahkan dirinya bersama Prabowo sebelumnya telah melakukan teken kontrak saat memutuskan untuk masuk TNI. Sejak saat itu, keduanya memutuskan untuk selalu menjunjung kebenaran."
Advertisement