Asah Penyelesaian Akhir, Persebaya Harus Lebih Tajam
Pelatih Persebaya, Djajang Nurdjaman, mengakui buruknya penyelesaian akhir dari para pemainnya masih jadi pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan sebelum menghadapi Persipura Jayapura, Jumat 2 Agustus 2019.
Seperti yang tampak pada sesi latihan Persebaya di Lapangan Polda Jatim, 31 Juli 2019. Dari seluruh penyerang Persebaya, Amido Balde yang mendapatkan menu latihan finishing lebih banyak.
"Kami mulai genjot penyelesaian akhir para pemain depan, agar lawan Persipura kami bisa membuat banyak gol," kata Djanur.
Dari catatan tim pelatih dari lima laga tanpa kemenangan yang sudah berlalu, Persebaya hanya mampu mencetak lima gol. Padahal di setiap pertandingan, rata-rata Persebaya memiliki lima peluang emas.
Mininya jumlah gol yang dicetak para pemain Persebaya ini memang meresahkan para pelatih. Sebab, hampir di setiap persiapan menjelang pertandingan, Djanur selalu memoles penyelesaian akhir para pemain.
Semakin memprihatinkan, jumlah kebobolan Persebaya yang mencapai tujuh gol dari lima laga ini menunjukkan semua aspek lemah. Maka wajar bila Djanur secara bertahap melakukan perbaikan yang sementara ini fokus di sektor penyerangan.
Persebaya memang harus tampil tajam melawan Persipura. Sebab, tim berjuluk Mutiara Hitam itu sedang bagus-bagusnya. Minimal, kalau pun kebobolan, mereka juga bisa mencetak gol agar terhindar dari hasil minor.
"Bagaimanapun kami akan berusaha memutus tren negatif itu, terutama di pertandingan kandang seperti ini. Kami tentu wajib menang besok," lanjut pelatih asal Majalengka itu.
Selain faktor penyelesaian akhir yang buruk, Djanur mengakui saat ini kondisi mental Ruben Sanadi dkk masih terpuruk. Hasil lima laga tanpa kemenangan membuat mental pemain semakin ciut.
"Ya saya pikir semua itu saling berkaitan. Taktikal bagus tanpa ketenangan dan beban mental pasti tidak jalan. Jadi semua harus dipastikan dalam kondisi baik," ujar pelatih 60 tahun ini.
Untuk mengatasi itu, Djanur berharap psikolog tim bisa melakukan perbaikan dengan cepat, agar mental pemain segera terangkat. Sehingga di pertandingan kontra Persipura bisa meraih hasil maksimal.
"Kita punya tim psikolog, dan kita coba itu. Tapi memang tidak mudah, karena untuk mengembalikan mental itu butuh waktu dan stimulan. Apalagi kita punya suporter besar, pasti sedikit banyak berpengaruh dengan mental pemain, tuntutan besar bisa menjadi beban, karena banyak pemain muda di tim ini," ujar eks pelatih PSMS Medan ini.
Saat ini peringkat Persebaya di klasemen Liga 1 juga semakin merosot. Kini tim kebanggaan Bonek itu menempati posisi ke-8, dengan 14 poin dari 11 pertandingan yang telah mereka jalani. (hrs)
Advertisement