Persebaya Harus Bangkit dari Keterpurukan
Pelatih Persebaya, Djajang Nurdjaman menyebut penampilan di Stadion H. Agus Salim, Padang menjadi penampilan terburuk Bajul Ijo dari 11 kali pertandingan selama kompetisi Liga 1 musim 2019.
Padahal peluang menang sangat terbuka, namun lagi-lagi faktor penetrasi yang belum klimaks dalam mengantarkan tim asal Kota Pahlawan ini meraih tiga poin.
"Memang secara umum, penanpilan kita di Padang yang terjelek," kata Djanur sapaan akrabnya, saat ditemui usai latihan di Lapangan Polda Jatim, Selasa 30 Juli 2019.
Djanur tidak mau melihat pertandingan yang sudah lewat. Ia akan fokus untuk menghadapi Persipura pada Jumat 2 Agustus 2019 mendatang.
Dalam pertandingan pekan ke 12 itu Persebaya akan bermain di kandang. Karena itu, Djanur menargetkan Ruben Sanadi dkk harus meraih tiga poin.
Katanya, tren negatif Persebaya harus segera diakhiri, agar Bonek tidak lagi kecewa melihat penampilan tim kebanggaannya itu.
"Besok, kita akan mulai untuk latihan taktikal, terutama yang terpenting penyelesaian akhir yang selama ini selalu jadi masalah kami," kata pelatih asal Majalengka ini.
Djanur melihat permasalahan terbesar yang membuat Persebaya sulit menang adalah mental pemain yang belum bangkit. Sebagai tim besar, beban para pemain untuk menang sepertinya sangat berat.
"Ya, saya pikir saling berkaitan ketenangan dan beban mental, karena kita tim besar," ujar pelatih 60 tahun ini.
Djanur berharap psikolog tim bisa berbuat cepat agar mental pemain segera terangkat.
"Kita punya tim psikolog. Tapi memang tidak gampang yaa mengembalikan mental. Apalagi kita punya suporter besar, sedikit banyak berpengaruh dengan mental pemain terutama pemain muda," ujar eks pelatih PSMS Medan.
Sementara pada latihan tadi, Djanur belum terlihat memberikan menu latihan berat. Ia hanya melakukan recovery training dan conditioning.
"Latihan hari ini terpisah, bagi yang kemarin bermain di Padang hanya recovery training, sementara para pemain pengganti hanya conditioning," kata Djanur. (hrs)