DJ Kartika Ayu: Pagi Olahraga Kaki, Malam “Olahraga†Tangan
Kartika Ayu piawai memadukan dua dunia yang bertolak belakang. Olahraga gowes di pagi hari dan memainkan turntable sebagai Disc Jockey (DJ) di malam hari.
“Untungnya saya seorang morning person, jadi tidak susah untuk bangun pagi. Meskipun malamnya ada job nge-DJ,” buka Kartika. Dan ketika off DJ, Kartika getol berolahraga.
Olahraga di tempat kebugaran dan lari selalu jadi pilihan Kartika sebelum menemukan hobi baru, bersepeda. “Olahraga sudah menjadi tuntutan hidup karena saya harus mengimbangi kehidupan malam saya dengan sesuatu yang sehat,” tukasnya.
Kira-kira di pertengahan tahun 2019, teman-teman gym Kartika mulai beli sepeda. Satu per satu mulai memamerkan sepeda barunya di Whatsappa group. Mayoritas membeli sepeda lipat.
“Awalnya saya bertahan tidak beli karena saya tidak tertarik. Juga di empat gym saya biasa ikut kelas bersepeda RPM. Tapi teman-teman terus meracuni dan posting foto-foto serunya bersepeda mengunjungi tempat-tempat bagus. Akhirnya saya tergoda dan beli sepeda lipat juga,” ujar warga Jagakarsa, Jakarta ini.
Dipilihlah Brompton untuk memulai petualangan bersepeda. Ternyata, meskipun ini adalah pengalaman pertama Kartika bersepeda tapi langsung jatuh cinta!
Bersepeda itu, menurut Kartika, bisa membuat aura positif dari dirinya muncul sama ketika dia nge-DJ. “Saya sangat menikmatinya. Bisa membuat badan segar, tenang, senang, pikiran negatif hilang. Sama dengan ketika aku nge-DJ membawakan lagu-lagu yang genrenya pas aku suka. Jadi dua hal itu saat ini yang bikin saya happy banget ketika melakukannya,” cerita perempuan kelahiran 1988 ini.
Tak lama menggunakan sepeda lipat, dua bulan kemudian, Kartika Ayu berpindah haluan ke road bike. Menurutnya, bersepeda dengan road bike itu lebih serius. Dan memang Kartika ingin menekuni hobi ini lebih dalam. Pilihannya waktu itu, Cannondale CAAD13.
Gowes berpeloton dengan kecepatan tinggi bisa membuat adrenalin Kartika terpacu dan merasakan seru banget. “Terpenting dengan road bike bisa membakar kalori lebih banyak. Tidak harus susah-susah diet jaga makan untuk kurus,” tuturnya lantas tertawa.
Saking seriusnya Kartika, saat road bike menuntut untuk menggunakan clipless pedal, Kartika-pun langsung mencobanya. Dan seperti mayoritas cyclist lain, awal-awal menggunakan sepatu cleat sempat jatuh beberapa kali.
“Jatuhnya sih tidak masalah juga tidak sakit karena jatuh saat pelan karena belum terbiasa melepas cleat pedal. Tapi malunya yang lebih besar. Apalagi saya jatuh di depan umum pas car free day hari Sabtu,” cerita resident DJ di Proof Jakarta ini.
Sekarang, DJ yang biasa manggung di hari Rabu malam dan Sabtu malam ini kerap melahap rute luar kota. Paling sering rute Rindu Alam Puncak dan Sentul KM0. Dua-duanya rute menanjak dan menuntut kesabaran Kartika.
Tapi kesabaran itu dibayar dengan pemandangan yang spektakuler. Kartika bersama Pinarello F12-nya sangat menikmati pemandangan hijaunya Rindu Alam, Puncak.
“Momen paling kutunggu itu saat selesai nanjak, ngopi bareng, bercandaan dan ngobrol bareng teman-teman di warung atau café. Ditemani hawa sejuk dan pemandangan indah. Wah itu priceless moment, deh!” bilang Kartika.
Menambah rasa percaya diri, perempuan jangkung yang juga hobi masak ini sangat memperhatikan penampilan outfit gowesnya. “Tidak peduli merek, yang penting enak dipakai dan matching warnanya dari atas sampai bawah. Itu sudah bikin saya percaya diri dan orang lain enak melihat saya. Wajarlah perempuan sukanya dandan,” tutupnya lantas ketawa.