Divonis Seribu Tahun Penjara, Istana Harun Yahya Dihancurkan
Pengadilan Turki telah menjatuhkan vonis penjara selama 1.075 tahun kepada Adnan Oktar alias Harun Yahya. Laki-laki berusia 64 tahun itu telah ditangkap sejak 2018, dan istananya yang merangkap studio televisi, telah dihancurkan oleh Pemerintah Turki.
Harun Yahya ditangkap tahun 2018 bersama lebih dari 200 tersangka lain sebagai hasil pengusutan kasus kejahatan finasial, oleh kepolisian Istanbul. Pada tahun 2018, pemerintahan Turki menghancurkan vila yang juga ia gunakan untuk studio televisinya, A9 serta seluruh properti lainnya.
Persidangan pun dimulai di tahun 2019. Selain kejahatan keuangan, ia mendapatkan lebih dari 30 tuntutan dari jaksa penuntut umum. Di antaranya kejahatan seksual, serta membantu kelompok Fethullah Gulen, untuk melakukan kudeta yang gagal di tahun 2016.
Selama persidangan ia dan ratusan tersangka lainnya sering menyangkal semua tuduhan. Namun banyak informasi mengerikan terungkap di persidangan. Ia mengaku memiliki lebih dari 1.000 kekasih. "Ada kelebihan cinta di dalam hati saya untuk perempuan. Cinta adalah kualitas manusia. Ini adalah kualitas Muslim," kata Adnan Oktar, di pengadilan pada Oktober lalu, dikutip dari The Guardian.
Sementara, sejumlah saksi perempuan mengaku jika mereka berulang kali menjadi korban kekerasan seksual Oktar. Seorang perempuan berinisial CC mengaku jika para perempuan korban perkosaan dipaksa untuk minum pil kontrasepsi. Ia juga mengaku bergabung dengan sekte tersebut ketika umur 17 tahun.
Pada Senin 11 Januari 2021 waktu setempat, ia terbukti bersalah dan divonis selama 1.075 tahun penjara atas sejumlah kejahatan, di antaranya kekerasan seksual, perkosaan, dengan korban lebih dari 1.000 perempuan, penipuan dan percobaan menjadi mata-mata bagi pemerintah.
Selain Adnan Oktar, sebanyak 236 orang-orang dari lingkarannya juga menerima tuntutan, dengan 78 di antaranya mendapatkan penangguhan penahanan dan penangguhan persidangan.
Diketahui, Adnan Oktar mulai populer di tahun 1990an sebagai pimpinan sekte keagamaan yang terlibat dalam skandal seks berkali-kali. Ia juga memiliki televisi A9 yang mulai mengudara di tahun 2011. Banyak ulama Turki menyampaikan kritikan atas stasiun televisi ini. Ia sering menyiarkan program yang berisi tari-tarian bersama puluhan perempuan dengan baju yang terbuka sambil berkhotbah tentang penciptaan alam dan nilai-nilai konservatisme.
Televisi ini sering menerima sanksi dari pemerintah Turki, dan kemudian ditutup bersamaan dengan razia yang dilakukan terhadap perusahaan milik Adnan Oktar.
Diketahui Adnan Oktar membuat buku tentang penolakan atas teori evoluas milik Darwin dengan menggunakan nama pena Harun Yahya. Buku setebal 770 halaman itu berjudul The Atlas of Creation. (Gua)
Advertisement