Divestasi 2 Ruas Tol, Waskita Dapat Dana Segar Rp2 Triliun
PT Waskita Toll Road (WTR) masih mendapatkan dana segar dari hasil divestasi dua jalan tolnya lebih dari Rp 2 triliun.
Herwidiakto, Direktur Utama WTR mengungkapkan untuk penandatanganan hasil penjualan dua ruas tolnya kemungkinan akan dilakukan Senin depan. Hanya saja, pihaknya masih mencoba untuk menyelesaikan beberapa hal hingga resmi dijual.
"Saat ini masih proses sinkronisasi karena banyak term antara kedua belah pihak. Jadi kira-kira tanggal 30 diumumkan," ujarnya, di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, Herwi mencontohkan beberapa hal yang masih dalam tahap negosiasi terkait klaim pajak dan hal lainnya yang tidak dipaparkan secara rinci. Pihak calon investor meminta tanggungan tersebut masih ditanggung oleh pihak Waskita.
"Jadi, yang menjadi kesalahan kami yang timbul sesaat setelah akuisisi itu menjadi tanggungan kami. Jadi, tinggal itu saja yang masih harus dicocokkan," ujarnya.
Walaupun begitu, ia bilang nilai valuasi dari pelepasan saham minoritas kedua ruas tolnya yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono sudah disclosed.
Menurutnya, valuasi dari kedua ruas tersebut di atas Rp 2 triliun. Sayang, ia enggan memberitahu nilai pasti dari pelepasan dari kedua ruas tersebut.
Asal tahu saja, PT Wakita Karya Tbk memiliki 40 persen saham di kedua ruas tersebut. Sedangkan, sebelumnya pihak Waskita juga berencana mendivestasi 5 ruas tol.
Lebih lanjut, untuk ketiga ruas tol lainnya bukan target di tahun ini harus selesai. "Target tahun ini tidak muluk-muluk, lepas dua dulu. Tiga lainnya di tahun depan," katanya.
Ketiga ruas tol itu yakni ruas Kanci-Pejagan, Pejagan-Malang, dan Pasuruan Probolinggo. Untuk ketiga tol tersebut, Herwi mengatakan hingga saat ini sudah banyak yang menawar. Dari divestasi 3 ruas tol ini Waskita memproyeksikan dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun.
Ia bahkan menyebutkan bahwa untuk penawaran ketiga ruas yang akan resmi dibuka tahun depan Astra kemungkinan juga akan ikut terlibat dengan membidik ruas Kanci-Pejagan lantaran dekat dengan Tol Cipali. "Kan railing-nya begitu," ujarnya.
Hanya saja, penilaian tersebut hanya kemungkinan karena penawaran atas ketiga tol tersebut ditekankan baru dibuka tahun depan.
Astra melalui PT Astra Tol Nusantara sebelumnya juga sudah memastikan untuk menambah kepemilikan Tol Cipali yang dilepas Plus International Behard (UEM Group).
Advertisement