Diusung Koalisi Gemuk, Deklarator Banteng Ketaton Sebut Eri-Armuji Tidak Percaya Diri
Koalisi gemuk berisikan 18 partai politik parlemen dan non-parlemen yang mendukung pasangan calon petahana Eri Cahyadi-Armuji mendapat tanggapan dari Deklarator Banteng Ketaton Jawa Timur, Saridin Widodo.
Saridin mengatakan, koalisi gemuk tersebut justru akan melemahkan PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terbesar dan terutama di Kota Surabaya.
PDIP, lanjut Saridin adalah partai besar dengan kekuatan akar rumput yang solid. Termasuk Banteng Ketaton yang sejak tahun 2020 silam menjadi kekuatan loyalis PDI-P dengan pergerakan 'gorong-gorong', untuk mengusung calon dari partai sendiri.
"Sepertinya pasangan Eri Cahyadi-Armuji tidak percaya diri, sehingga fenomena dukungan belasan parpol ini bisa menjadi bumerang nantinya," ujarnya, Senin 4 November 2024.
Saridin juga menerangkan, masyarakat Surabaya sudah cerdas secara politik dalam melihat sosok pemimpinnya. Kontestasi Pilwali Surabaya 2024 yang memunculkan calon tunggal melawan kotak kosong dinilai tidak lagi menjadi tren dalam memenangkan strategi politik.
Spekulasi kemenangan kotak kosong dinilai Saridin bisa terjadi. Menurutnya, jika kemenangan Eri Cahyadi-Armuji terjadi sebaliknya maka kemenangan tersebut bukanlah hasil dari perjuangan partai.
"Kalau sudah begitu, Eri Cahyadi-Armuji tidak lagi mengemban marwah partai. Malah terkesan mementingkan syahwat kekuasaan belaka," tegasnya.
Dirinya juga menyebut, kader-kader terbaik partai banteng moncong putih di Kota Surabaya telah membawa kota ini dengan identitas kepemimpinan yang mengakar kuat dan membekas di hati masyarakat.
Contohnya, Walikota Bambang Dwi Hartono dengan kebijakan pendidikan gratis mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Lalu diteruskan oleh Tri Rismaharini dengan gaya keibuan yang sukses dalam menata kota hingga mendapat pengakuan Internasional.
Meski hanya sebentar, era Whisnu Sakti Buana juga menjadikan Surabaya beridentitas dengan budaya dan pelestarian sejarah.
"PDIP selama ini berani mengusung dan memenangkan calon sendiri. Sedangkan pada kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji ini belum terlihat dan dirasakan manfaatnya bagi warga Surabaya," pungkasnya.
Advertisement