Diusir Myanmar, Ratusan Kamp Rohingya di Bangladesh Terbakar
Ratusan kamp pengungsi Rohingya di bagian tenggara Bangladesh terbakar pada Minggu 9 Januari 2022. Sejumlah saksi maupun otoritas terkait belum melaporkan jumlah korban tewas dalam insiden kebakaran di kamp pengungsi Rohingya itu.
Kebakaran melanda camp 16 di Cox’s Bazar, sebuah wilayah perbatasan tempat lebih dari satu juta pengungsi Rohingya tinggal. Sebagian besar mereka merupakan etnis Rohingya yang lari dari tindakan kekerasan militer Myanmar di negara bagian Rakhine.
Pejabat pemerintah Bangladesh, seperti dilansir Reuters, bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammed Shamsud Douza, mengatakan petugas telah berhasil mengendalikan kebakaran. Sejauh ini, belum ada penyebab kebakaran yang dapat dipastikan.
“Semuanya hilang. Banyak yang tidak memiliki rumah,” kata Abu Taher, salah seorang pengungsi Rohingya.
Berangus Pusat Perawatan
Selain kamp pengungsian, kebakaran juga memberangus pusat perawatan Covid-19 bagi pengungsi di wilayah yang sama pekan lalu meski tidak menimbulkan korban jiwa.
Maret lalu, kebakaran juga menyapu bersih kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox’s Bazar, Bangladesh. Kebakaran tersebut menewaskan setidaknya 15 pengungsi dan membakar lebih dari 10.000 kamp di lokasi tersebut.
United Nation High Comissioner of Refugee (UNHCR) dan organisasi Save the Childern memperkirakan jumlah pengungsi Rohingya berkisar dari 800.000 sampai 900.000 pengungsi.
Pada tahun 2016 dan 2017, militer Myanmar meluncurkan kampanye pembunuhan dan pembakaran yang memaksa lebih dari 740.000 minoritas Rohingya mengungsi.
Pada 2019, PBB mengatakan militer Myanmar melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat. Selain Rohingya, militer Myanmar juga berkonflik dengan sejumlah etnis seperti Chin, Shan, Kachin dan Karen.
Militer Myammar menolak tuduhan tersebut dengan dalih bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan kotra-terorisme yang sah.
Advertisement