Diunggulkan Jadi Ketua Futsal Jatim, Dimas Optimistis Terpilih
Dimas Bagus Agung Kurniawan siap mengemban amanah baru sebagai Ketua Asosiasi Fusal Provinsi (AFP) Jawa Timur (Jatim) jika terpilih sebagai ketua dalam dalam Kongres dengan agenda pemilihan ketua baru AFP Jatim pada 7 September 2019 di salah satu hotel di Surabaya nanti.
Pria yang juga sebagai Manajer Tim Nasional Futsal Indonesia ini menjadi kandidat kuat Ketua Asosiasi Fusal Provinsi (AFP) Jawa Timur (Jatim). Maka itu, ia telah menyiapkan sejumlah program untuk menata organisasi AFP, serta mengangkat prestasi Jatim di level nasional.
Sosok Dimas memang tidak bisa dipisahkan dari dunia futsal. Dia adalah CEO klub Bintang Timur Surabaya (BTS), peserta Professional Futsal League (PFL). Dimas juga tercatat sebagai manajer tim futsal Jatim saat meraih medali perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat lalu.
Pria 38 tahun ini telah menyelami olahraga futsal selama kurang lebih satu dasawarsa. Berangkat dari pengalaman yang segudang, Dimas menyatakan siap jika dipercaya oleh mayoritas voters untuk maju sebagai Ketua AFP Jatim.
“Tagline saya di sini adalah kepercayaan di atas segalanya,” kata Dimas ketika ditemui di Surabaya.
Dimas mengatakan, bahwa kepercayaan adalah modal utama untuk membangun sebuah hubungan di bidang apa pun. Baik itu sosial masyarakat, pekerjaan, maupun sebuah organisasi seperti AFP Jatim.
“Karena kepercayaan adalah kehormatan bagi penerima kepercayaan itu. Terima kasih jika nanti kepercayaan itu akan diberikan pada saya,” tambah Dimas.
Jika dipercaya sebagai Ketua AFP Jatim, Dimas akan memberikan yang terbaik untuk organisasi yang ia pimpin. “Saya sudah mempersiapkan empat program. Nama programnya adalah Jatim Emas,” tutur Dimas.
Dalam program Jatim Emas, Dimas berkeinginan membawa futsal Jatim menuju era industri. Dimas juga berjanji untuk terus meningkatkan kualitas wasit, dan pelatih futsal di Jatim. Poin yang tak kalah penting lainnya adalah kompetisi berjenjang.
Dimas ingin menciptakan kompetisi futsal yang konsisten dan berjenjang. “Kompetisi juga menjadi saluran untuk pelatih, dan wasit yang telah mengikuti kursus. Dengan kualitas wasit, dan pelatih yang meningkat, mutu kompetisi juga terdongkrak,” paparnya.
Ia menambahkan, ketika mutu kompetisi di Jatim meningkat, secara tak langsung juga berpengaruh pada kualitas pemain yang semakin baik. Selain itu, wasit dan pelatih Jatim juga berpeluang untuk naik kasta ke level nasional, atau internasional.
“Terakhir, saya ingin bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh pelaku futsal di seluruh wilayah Jawa Timur. Saya ingin menunjukkan pada mereka dalam membangun futsal Jawa Timur yang maju dan berprestasi,” ujarnya.