Diundang Erdogan ke Turki, Risma Mengaku Izin Khofifah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sudah mendapat izin dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bahwa dirinya akan bertolak ke Turki untuk menghadiri undangan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Risma menjadi pembicara dalam acara ‘International Forum of Women in Local Governments’. Acara ini digelar di Ankara, Turki, mulai hari ini, Rabu-Jumat, 11-13 Desember 2019.
"Sudah dapat kok izin, saya kirim staf untuk minta izin ke beliau (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa). Alhamdulillah sudah dapat izin kok," kata Risma sebelum bertolak ke Turki.
Risma mengaku, setelah viral ucapan Khofifah yang dianggap menyindir dirinya karena sering berpergian ke luar negeri, Risma langsung mengirim staf ke Khofifah untuk meminta maaf dan memberikan klarifikasi.
"Jadi, waktu rame-rame itu, saya langsung kirim staf untuk minta maaf dan berbicara dengan beliau. Syukurlah beliau sudah paham dan mengerti dari sisi kami. Sudah tak ada masalah lagi," katanya.
Menurut Risma, ia sama sekali tidak mengetahui kenapa dirinya selalu menjadi bulan-bulanan politisi sejak dirinya menjadi orang nomor satu di Kota Pahlawan. Padahal, ia mengaku sama sekali tidak ada niat apapun dalam menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Saya ini nggak ada medsos, kok ya dianggap yang aneh-aneh. Teman-teman tahu sendiri, saya ini tidak ada niat jelek apapun ke siapapun dan dalam bentuk apapun," Risma membela diri.
Sebelumnya, Khofifah sempat meragukan kunjungan Risma ke luar negeri secara sering tanpa menggunakan dana APBD Kota Surabaya. Menurutnya, selama ini data yang ia dapat, Risma selalu menggunakan APBD dalam 'plesirannya'.
"Surat yang masuk (ke Gubernur Jatim) rata-rata APBD. Jadi kalau betul dibiaya dari pengundang, berarti double budget (anggaran ganda) atau suratnya salah ketik,” katanya Khofifah di Grand City, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Khofifah membeberkan, ketika ada kepala daerah yang izin keluar negeri pada surat yang dikirim tercantum tujuan dan siapa yang membiayai. Khofifah menegaskan bahwa rata-rata menggunakan APBD.
"Boleh dicek suratnya (izin keluar negeri), karena surat ini sampai ke Kemendagri (kementerian dalam negeri). Kalau diundang dengan biaya pengundang itu biasa. Kalau memang dibiayai (pengundang) saya takut double budget," ujarnya.