Menteri Pendidikan Malaysia Tularkan Budaya Baca ke Indonesia
Gemar membaca akan dijadikan gaya hidup di Malaysia. Sejak SD anak anak Malaysia akan didorong mencintai buku bacaan. Dan selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca.
Perubahan gaya hidup ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee bin Malik, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jumat, 11 Januari 2019.
Buku adalah sumber dari segala ilmu pengetahuan. Kalau ingin menjadi negara yang maju dan cerdas, bangsanya harus gemar membaca, pesannya.
"Dengan menjadikan membaca sebagai gaya hidup, 30 tahun ke depan, Malaysia ditargetkan menjadi bangsa penggemar membaca terbaik di dunia," katanya menteri berusia 39 tahun tersebut.
Maszlee menambahkan Indonesia menjadi negara pertama di kawasan Asia yang dikunjungi sejak diangkat menjadi Menteri Pendidikan.
Malaysia dan Indonesia mempunyai banyak kesamaan. Dari segi rumpun, bahasa dan agama. "Yang beda hanya penjajahnya. Kalau Malaysia dijajah Portugis dan Inggris, sedang Indonesia dijajah Belanda dan Jepang," kelakar Menteri Pendidikan Malaysia.
Indonesia dikatakan sudah menjalin kerjasama di bidang pendidikan dengan Singapura, Jepang dan negara barat, tapi dengan Malaysia belum.
Sebab itu dalam pertemuan dengan Mendikbud Muhadjir Effendy, Jumat 11 Januari, Mazslee mengajak Mendikbud bekerjasama untuk meningkatkan mutu pendidikan dua negara serumpun ini.
"Maanfaatnya besar kalau dua negara serumpun ini juga bekerjasa dibidang pendidikan seperti pertukaran guru dan pelajar," katanya.
Demikian juga dengan gaya hidup gemar membaca yang sedang digalakkan di Malaysia, juga ditularkan di Indonesia. "Karena dengan membaca orang bisa menguasai wawasan dunia," kata menteri yang mengidolakan ulama besar Buya Hamka dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
Muhadjir Effendi kepada wartawan menyambut baik ajakan temannya Menteri Pendidikan Malaysia. Bentuk kerjasama itu akan dikongkritkan dalam waktu dekat.
Sebelum bertemu Mendikbud, Mazslee berkunjung ke Universitas Hamka Pasar Rebo, dan Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Raya Menteng Jakarta Pusat. (asm)