Dituduh Tak Danai Atlet Disabilitas, Dispora Banyuwangi pun Ngaku
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi angkat bicara terkait tuduhan tidak adanya dukungan dana dan pembinaan pada atlet disabilitas Banyuwangi. Menurutnya, tahun 2021 memang tidak ada anggaran untuk pembinaan atlet disabilitas.
“Dari dulu disabilitas ini kan tidak pernah tersentuh. Kalau untuk 2021 tidak ada (anggaran), belum ada perencanaan, belum tersentuh ke sana,” jelas Kepala Dispora Banyuwangi, Zen Kostolani, Rabu, 13 Oktober 2021.
Atas dasar itulah, menurutnya, beberapa waktu lalu dia datang ke tempat pembinaan atlet disabilitas. Dia menyebut, dalam kesempatan itu dirinya menjelaskan bagaimana proses penganggaran. “Lalu saya jelaskan terkait bagaimana penganggaran. Akhirnya dia mengajukan proposal, dia minta anggaran Rp 100 juta untuk tahun 2022,” katanya.
Dijelaskannya, Dispora tidak serta merta bisa langsung memberikan bantuan. Semuanya harus terencana lebih dulu. Oleh karena itu, mulai tahun depan ada perhatian untuk anggaran sesuai dengan harapan mereka. “Ya harus kami perhatikanlah. Karena disabilitas ini harus mendapatkan perhatian,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris National Paralympic Indonesia (NPCI) Banyuwangi, Peni Munawaroh menyebut tidak adanya perhatian dari Dispora Banyuwangi kepada atlet disabilitas Banyuwangi. Selama ini sama sekali tidak ada dukungan dana maupun pembinaan yang diterima atlet disabilitas.
Padahal atlet disabilitas Banyuwangi sudah mengharumkan nama Banyuwangi diajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur. Atlet bulutangkis mendapatkan medali emas dalam Peparprov yang digelar bulan Mei 2021 lalu. Kontingen Banyuwangi juga mendapatkan medali perak pada cabang olahraga lompat jauh.
Saat ini, atlet disabilitas peraih emas cabang olahraga bulutangkis, Dian Gusti Pangayom, sedang mengikuti Puslatda. Dia akan memperkuat kontingan Jawa Timur pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) di Papua.
Selama melakukan latihan untuk persiapan Peparprov Jawa Timur lalu, atlet disabilitas Banyuwangi berlatih sendiri. Masing-masing atlet melakukan latihan tanpa pembinaan dari pihak manapun.
“Jadi kami hanya menyampaikan pada teman-teman bahwa akan ada Peparprov, dan meminta teman-teman untuk berlatih,” ungkap Peni.