Dituduh Menistakan Agama Lewat Mimpi, Guru Tewas Dibunuh
Seorang guru di sekolah agama khusus perempuan Jamia Islamia Falahul Binaat di Pakistan dibunuh karena diduga melakukan penistaan agama. Pelaku merupakan rekan dari sang guru tersebut. Dalam menjalankan aksinya pelaku diduga dibantu dua siswa.
Insiden itu terjadi pada Selasa, 29 Maret 2022 di Dera Ismail Khan, provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa, yang berbatasan dengan Afghanistan. Polisi menyebut dua siswa dan seorang guru menyergap korban bernama Safoora Bibi di gerbang utama sekolah. Mereka menyerang korban dengan pisau dan tongkat.
"Dia meninggal setelah tenggorokannya digorok," kata pejabat polisi Saghir Ahmed seperti dilansir Aljazeera.
Melecehkan Nabi dari Isyarat Mimpi
Dari informasi yang dihimpun petugas, kedua siswa mengatakan bahwa seorang kerabat telah bermimpi Safoora Bibi melakukan penghujatan terhadap Nabi Muhammad. Sebagai barang bukti, tim penyelidik telah menyita buku catatan yang menjabarkan mimpinya.
Sementara, menurut Najam Hasnain Liaquat, anggota polisi yang menangani kasus ini, belum diketahui apakah ada motif lain yang membuat ketiga perempuan itu nekat menghabisi nyawa Bibi. Najam menambahkan kepolisian saat ini menyelidiki apakah tersangka utama, Umra Aman, memiliki dendam pribadi.
Penistaan Agama Perempuan Pertama
Mengetahui hal ini, Arafat Mazhar, direktur lembaga nonprofit Engage Pakistan yang berjuang mengakhiri undang-undang penistaan agama memberikan tanggapan. Arafat menyebut baru kali ini ada kasus pembunuhan didasari tuduhan penistaan agama dilakukan oleh perempuan. “Perempuan jarang sekali berada di garis terdepan saat menyangkut masalah honor killing atau pembunuhan demi kehormatan,” ungkap Arafat Mazhar, dikutip dari Vice. “Biasanya laki-laki menjadi yang paling lantang memprotes penistaan atau menuntut agar penista agama dihukum gantung,” imbuhnya.
Di sisi lain, mengutip Aljazeera, sejak 1990 setidaknya 82 orang dibunuh atas dugaan penistaan agama di Pakistan. Penistaan agama menjadi isu sensitif yang sering digunakan untuk menyelesaikan dendam pribadi.