Dituduh Mata-mata Saudi, Wartawan Senior Yaman Divonis Mati
Sanaa: Pengadilan Yaman di ibukota Sanaa yang dikuasai pemberontak Huthi, menjatuhkan vonis mati terhadap seorang wartawan senior atas dakwaan menjadi mata-mata Arab Saudi, menurut keterangan serikat media dan media pemberontak, Kamis (13/4) kemarin.
Sejak Maret 2015, Arab Saudi memimpin operasi militer terhadap pemberontak dan sekutu mereka di Yaman.
Yahya al-Jubaihi (61) dinyatakan bersalah melakukan kontak dengan negara asing dan memberikan laporan yang mengancam Yaman secara militer, politik dan ekonomi kepada diplomat Arab Saudi di Sanaa, menurut laporan kantor berita Saba.
Kejaksaan mendakwa Jubaihi menerima gaji bulanan 1.200 dolar Amerika (setara Rp16 juta) dari Riyadh sejak 2010, empat tahun sebelum pemberontak menduduki ibu kota, menurut laporan Saba.
Serikat pers Yaman mengecam vonis semena-mena tersebut dan menuding pemberontak membungkam kebebasan pers.
Serikat pers mengatakan Jubaihi merupakan wartawan senior profesional yang sudah malang melintang di Yaman.
Ia ditangkap di kediamannya pada 6 September tahun lalu. (afp)