Dituding Pecah PDIP, MA: Rumah Tangga Rusak Kok Salahkan Tetangga
Calon Walikota Surabaya nomor urut dua tak mau ambil pusing terkait tudingan yang dilayangkan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat tentangnya yang disebut telah memecah belah partai.
Machfud mengaku heran dengan pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. Sebab, selama ini ia tidak pernah mengurus maupun membahas tentang organisasi dari partai berlambang Banteng moncong putih itu.
“Kalau dalam satu organisasi rebut, kok kita yang dimarahi wong saya gak pernah cawe-cawe organisasi. Janganlah rumah tangganya rusak yang disalahkan tetangganya,” ujar Machfud Arifin ketika ditemui di Posko Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur itu mengaku, tak pernah terpikirkan untuk melakukan cara-cara yang memecah belah seperti itu.
“Saya ini tiga kali Kapolda tugas saya mengaja keutuhan negara, kok dituduh mecah belah,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga telah berkomitmen dalam Deklarasi Pilwali Surabaya Damai yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya.
Machfud kemudian menilai, tudingan yang disampaikan oleh Djarot Saiful Hidayat adalah bentuk kepanikan dari PDI Perjuangan karena banyak kadernya yang justru memberi dukungan kepada MAJU. Sehingga, ia tak ambil pusing dengan pernyataan tersebut.
Apalagi, kata dia, saat ini orang Surabaya sudah berpikir lebih rasional tidak mudah percaya dengan segala bentuk informasi hoaks yang disampaikan.
“Gelombang besar ini saya biarkan saja. Nahkoda yang hebat adalah yang bisa melewati gelombang besar,” pungkasnya.