Dituduh Bersikap Rasis, Alvaro Gonzalez Balik Ledek Neymar
Laga panas tersaji di Stadion Parc des Princes, Senin 14 September 2020 dini hari WIB. Sebanyak 19 kartu, lima di antaranya berupa kartu merah, dikeluarkan wasit saat memimpin pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) kontra Olympique Marseille di pekan ketiga Ligue 1.
Neymar juga ikut diganjar kartu merah karena sengaja memukul bagian belakang kepala Alvaro Gonzalez. Wasit Jerome Brisard mendapat laporan dari petugas VAR (Video Assistant Referee). Dalam tayangan ulang, Neymar tertangkap basah menempeleng bek Olympique Marseille, Alvaro Gonzalez, yang sedang cekcok dengan pemain PSG Paredes dan Kurzawa.
Dikutip dari situs Telefoot, Neymar tak terima dengan ucapan Alvaro Gonzalez yang bernada hinaan rasis, yakni "Tutup mulutmu monyet kotor", hingga "Orang hitam sialan".
"Saya memukul Alvaro karena dia rasialis. Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak berada di depan orang-orang sialan ini," dikutip dari akun Twitter Neymar @neymarjr.
Alvaro Gonzalez kemudian angkat bicara mengenai tudingan rasis yang diarahkan Neymar. Menurutnya, pesepakbola berkebangsaan Brasil itu harus belajar bagaimana menerima kekalahan.
Pertandingan itu memang dimenangi Olympique Marseille dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Florian Thauvin pada menit 33, berhasil membawa anak asuh Andre Villas-Boas pulang dengan poin penuh. Namun, bukan kekalahan itu yang jadi topik utama, melainkan hujan kartu merah di penghujung laga.
Selepas laga, Neymar mengklaim Alvaro Gonzalez mengucapkan kalimat bernada rasis kepadanya. Terang saja, bek berkebangsaan Spanyol itu berang dengan tudingan rasis. Ia justru menegaskan tidak ada ruang untuk rasisme di dunia sepakbola.
“Tidak ada tempat untuk rasisme. Saya memiliki riwayat karir yang bersih dengan rekan-rekan setim dan teman-teman setiap harinya. Terkadang, Anda harus belajar bagaimana menerima kekalahan di atas lapangan,” cuit Alvaro Gonzalez lewat akun Twitter @AlvaroGonzalez_, Senin 14 September 2020.
Pembelaan juga diutarakan sang pelatih, Andre Villas-Boas. Pria berpaspor Portugal itu justru menuding sikap tidak pantas yang ditunjukkan penggawa PSG, Angel di Maria. Gelandang berkebangsaan Argentina itu dituduh meludahi Alvaro Gonzalez, jauh sebelum insiden di penghujung laga.
“Saya tidak tahu. Semoga saja tidak ada, karena tidak ada tempat untuk rasisme di sepakbola. Itu adalah pelanggaran serius jika terjadi. Saya tidak yakin,” papar Andre Villas-Boas, dikutip dari Sportskeeda.
“Sebelum itu, kita menghadapi situasi di mana Di Maria meludah ke arah Alvaro. Hal-hal seperti ini harus dihindari di sepakbola. Semoga saja ini tidak menjadi titik hitam dari penampilan bersejarah kami,” tutup pria berusia 42 tahun tersebut.
Terlepas dari benar tidaknya dua insiden tersebut, hasil negatif itu semakin membuat PSG merana. Sebab, mereka kini terdampar di peringkat 18 klasemen sementara Liga Prancis 2020-2021 dengan nilai nol. Sementara itu, Marseille menghuni tangga kelima dengan nilai sempurna enam dari dua laga.